Suara.com - Lee Jae-yong, putra bos perusahaan raksasa Samsung Group, divonis hukuman lima tahun penjara pada Jumat (25/8/2017) karena terbukti menyuap.
Setelah melewati proses peradilan selama enam bulan, pengadilan menyatakan bahwa Lee, yang juga pemimpin de facto Samsung Group telah terbukti menyuap mantan Presiden Park Geun-hye, yang belakangan digulingkan 
Suap diberikan agar pemerintahan Park mendukung Lee dalam sebuah proses merger, sehingga ia bisa semakin mengetatkan kendalinya atas Samsung, produsen ponsel pintar dan chip terbesar dunia, yang juga memiliki jaringan hotel, perusahaan farmasi, dan perangkat elektronik lainnya.
Lee sendiri merupakan pemimpin de facto Samsung, sejak ayahnya Lee Kun-hee terkena serangan jantung pada 2014. Lee sendiri telah ditahan oleh pihak berwajib Korsel sejak Februari lalu.
Tak hanya menyuap, pengadilan juga mengatakan bahwa Lee terbukti menyembunyikan aset di luar negeri, melakukan penggelapan, dan telah bersumpah palsu.
"Kasus ini melibatkan Lee Jae-yong dan para pemimpin Samsung Group, yang telah mempersiapkan suksesi Lee... (dengan) menyuap presiden," kata Hakim Kim Jin-dong yang memimpin proses persidangan di Pengadilan Distrik Pusat Seoul, Korsel.
Kim menyatakan bahwa Lee, sebagai calon pewaris utama Samsung Group "menjadi pihak yang sangat diuntungkan" dari semua bantuan politik yang diberikan kepada Samsung.
Lee menyangkal semua tuduhan itu dan salah satu pengacaranya, Song Wu-cheol, mengatakan pihaknya akan mengajukan banding.
"Semua vonis bersalah ini tak bisa diterima," tegas Song.
Kasus ini diperkirakan akan melewati proses banding hingga ke mahkamah agung Korsel hingga tahun depan.
Vonis lima tahun ini - yang merupakan salah satu hukuman paling berat bagi pemimpin bisnis di Korsel - adalah sebuah tonggak baru bagi Korea Selatan.
Para konglomerat ini (yang dikenal dengan istilah lokal chaebols) sangat dihormati karena dinilai berjasa membangun dan mengubah Korsel dari negara miskin yang porak-poranda akibat perang dengan Korut menjadi salah satu negara paling makmur di dunia.
Tetapi belakangan para konglomerat ini dikritik karena dinilai menghambat kemajuan ekonomi dengan menekan bisnis-bisnis kecil serta mematikan perusahaan-perusahaan rintisan. (Reuters/CNN Money)
Berita Terkait
- 
            
              Samsung Janjikan AI Lebih Canggih, Performa Gahar, dan Sensor Kamera Baru di Galaxy S26
- 
            
              Samsung Galaxy S26 Edge Masih Hidup! Bocoran More Slim Bikin Penasaran
- 
            
              One UI 8.5 Ditunda Gara-Gara Galaxy S26 Plus? Ini Penjelasan Lengkapnya!
- 
            
              Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
- 
            
              7 HP Samsung Terbaik 2025: Spek Gahar, Harga Mulai 1 Jutaan!
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Tablet Xiaomi Redmi Pad 2 Pro Masuk Indonesia 7 November, Intip Bocoran Spesifikasinya
- 
            
              19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Oktober 2025, Banjir Pemain OVR 111-113 dan Gems Gratis
- 
            
              Nothing CMF Watch 3 Pro dan CMF Headphone Pro Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
- 
            
              Intip Keunggulan Redmi 15: HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
- 
            
              Lazada Siapkan 5 Teknologi AI Sekaligus Jelang Harbolnas 11.11, Secanggih Apa?
- 
            
              Update Harga Xiaomi TV A 32, Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Smart TV Rp1 Jutaan Ini
- 
            
              Usai Debut di China, Realme GT 8 Pro Bersiap ke Pasar Internasional
- 
            
              Update Bracket Playoffs MPL ID S16: ONIC-AE di Final Upper, Navi-Dewa Tersingkir
- 
            
              Xiaomi Siap Rilis G30 Max, Penyedot Debu Nirkabel dengan Baterai 4.000 mAh
- 
            
              5 Fakta Komet ATLAS: Awalnya Dicurigai Pesawat Alien, NASA Ungkap Bukan Ancaman