Suara.com - Lewat situs web resminya, NASA mengumumkan bahwa teleskop antariksa Kepler resmi mati karena kehabisan bahan bakar pada 31 Oktober 2018. Meskipun telah mati, untungnya teleskop ini tidak akan jatuh begitu saja ke Bumi.
Kepler mengorbit Matahari untuk menghindari okultasi oleh Bumi. Teleskop antariksa tanpa awak ini juga berada jauh dari gangguan gravitasi Bumi. Dengan periode orbital 372,5 hari, laju orbit Kepler dalam mengelilingi Matahari jauh lebih lambat daripada Bumi.
Dengan jaraknya yang cukup jauh, NASA berkomunikasi dengan Kepler menggunakan tautan komunikasi pita X dua kali seminggu untuk pembaruan perintah dan status. Sementara itu, data ilmiah dari Kepler diunduh sebulan sekali menggunakan tautan pita Ka dengan kecepatan transfer data maksimum sekitar 550 KB per detik.
Misi utama Kepler sendiri awalnya dijadwalkan berlangsung hanya 3,5 tahun, mulai dari 2009 sejak peluncurannya hingga November 2012. Pada Januari 2010, para astronom mengumumkan hasil pertama misi yang berjalan sukses dan telah menemukan 400 kandidat eksoplanet. Angka ini kemudian melonjak menjadi 1.235 pada Februari 2011 dan terus bertambah setiap tahunnya.
Namun, Kepler mulai mengalami masalah pada Juli 2012 di mana salah satu roda reaksi Kepler mengalami kerusakan. Teleskop antariksa itu hanya bisa menggunakan tiga dari empat rodanya utnuk mempertahankan ketepatannya dalam mengamati langit.
Tak hanya itu, roda reaksi kedua juga rusak pada Mei 2013. Hanya berbekal dua roda, para astronom kemudian mengembangkan solusi baru dengan mengarahkan Kepler ke arah yang baru, di mana sinar Matahari akan didistribusikan secara merata ke seluruh teleskop.
Setelah beberapa bulan pengujian solusi itu dan bertahan hanya dengan dua roda, para astronom secara resmi memperpanjang misi Kepler yang memiliki kode nama K2. Lalu pada Mei 2014, NASA menyetujui K2 selama dua tahun.
Di bawah misi K2, Keler masih harus menggunakan bahan bakarnya untuk bisa berkomunikasi dengan Bumi. Hingga pada Maret 2016, NASA mengumumkan bahwa Kepler mungkin hanya memiliki sisa bahan bakar untuk dua tahun.
Sesuai dengan prediksi NASA, pada awal Juli 2018, bahan bakar Kepler dikabarkan sudah hampir habis sehingga NASA menghentikan kampanye pengamatannya dan mengaktifkan "mode hibernasi" dengan harapan Kepler bisa berfokus untuk mengirimkan sisa data ilmiahnya ke Bumi.
Baca Juga: Saddil Ramdani Dibui, Bima Sakti Panggil Andik Vermansyah
Untungnya, mode hibernasi ini berjalan lancar dan bahan bakar Kepler dikabarkan habis pada 30 Oktober 2018. Kini Kepler secara resmi pensiun dari misinya dan dibiarkan melayang bebas jauh dari Bumi oleh NASA. Karena Kepler sejak awal tidak dirancang untuk bisa diisi ulang bahan bakarnya, NASA kini berfokus untuk pengembangan sebuah teleskop antariksa baru pengganti Kepler.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Segini Harga iPhone 17 di Indonesia, Apa Saja Kelemahannya?
-
27 Kode Redeem FF 18 Oktober 2025 Terbaru untuk Atasi Skin Cupu bagi Para Survivor yang Mau Booyah
-
Terungkap! Ini Biang Kerok Cuaca Panas Menyengat di Indonesia, BMKG Ungkap Faktanya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025, Kit Spesial hingga Pemain OVR 113 Gratis
-
Rekomendasi 4 HP Android dengan Kamera Bagus Harga Rp2 Jutaan: Hasil Jepretan Bak Gunakan iPhone
-
5 HP dengan Memori 8 GB Harga Mulai dari Rp1 Jutaan: Spek Gahar, Tapi Harga Bersahabat
-
Pemilik HP Xiaomi: Jangan Instal Aplikasi Ini jika Tidak Ingin Kehilangan Fitur Berharga!
-
OPPO Find X9 Series: Era Baru Fotografi Mobile? Pre-Order dan Dapatkan Penawaran Spesial!
-
7 Fakta Penting di Balik Kasus Radioaktif Udang dan Cengkeh di Indonesia
-
Galaxy S25 FE: Smartphone Rp 9 Jutaan dengan Update Software 7 Tahun dan AI Canggih!