Suara.com - Dianggap sebagai pembawa pesan dari laut, kemunculan ikan Oarfish sering dikaitkan sebagai pertanda gempa Bumi akan terjadi. Benarkah ikan misterius ini seperti itu?
Rumor mengenai ikan ini memang santer beredar dan dipercaya oleh sebagian orang. Hal ini bukan tanpa alasan, dalam beberapa kasus, rumor ini ternyata sesuai dengan kenyataan.
Baca Juga : Hancur Ringsek, Mobil Korban Gempa Palu Ini Masih Bisa Berjalan
Oarfish sendiri hidup di zona pelagik yang merupakan kawasan laut dengan rata-rata kedalaman 3,68 km hingga 11 km.
Kawasan laut ini terbagi dalam lima sub-zona yaitu epipelagik pada kedalaman 0-200 meter, mesopelagik pada kedalaman 200-1.000 meter, batipelagik di kedalaman 1.000-4.000 meter, abisopelagik pada kedalaman 4.000-dasar laut, dan hadopelagik yang berada di dasar laut.
Lingkungan hidup Oarfish ini yang membuat ikan misterius ini disebut-sebut mampu mendeteksi gempa atau pergerakan lempeng Bumi.
Oarfish sendiri termasuk dalam jenis ikan bersirip kipas atau ray-finned fish yang masuk dalam ordo Lampiformes. Ordo ini mencakup sekitar 96 persen jenis ikan di lautan.
Baca Juga : Gara-gara Pesan Gempa, Pria Ini Ketahuan Selingkuh
Sirip kipas dan sirip panggul hewan ini yang digunakan untuk berenang. Biasanya, Oarfish akan hidup di laut dengan kedalaman 100 hingga 1.000 meter.
Regalecidae adalah nama familia Oarfish yang membuatnya terbagi dalam dua genus yakni Agrostichthys dan Regalecus.
Agrostichthys memiliki spesies bernama Streamer fish yang hidup di samudera bagian selatan Bumi dan mampu bertumbuh hingga 3 meter.
Sedangkan Regalecus dikenal sebagai Oarfsih raksasa yang dapat hidup menyesuaikan kawasan perairannya.
Oarfish dan Rumor Peramal Gempa
Pada 8 Februari 2017, 3 ekor Oarfish ditemukan terdampar di Pulau Mindano, Filipina. Setelah buat heboh, 2 hari kemudian wilayah ini diguncang gempa Bumi berkekuatan 6,7 SR.
Tidak kaget jika beberapa ilmuwan menilai bahwa rumor ini benar. Hal ini didukung oleh habitat Oarfish yang berada di laut sedalam 1.000 meter. Kemungkinan hewan ini akan sangat peka pada pergerakan lempeng Bumi di dasar laut.
Berita Terkait
-
Waspada Sesar Lembang, Gempa M 5,5 Berpotensi Guncang Bandung Barat
-
Usai Tepuk Sakinah, BMKG Hadirkan Tepuk Gempa yang Dinilai Lebih Bermanfaat
-
Gempa M 7.6 Guncang Filipina, Peringatan Tsunami Memicu Evakuasi Massal!
-
Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
-
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, 7 Bangunan Rusak
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya