News / Nasional
Rabu, 15 Oktober 2025 | 16:58 WIB
Wisatawan berswafoto di atas puncak Gunung Batu yang merupakan bagian dari Sesar Lembang di Pasirwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (7/3/2021). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]
Baca 10 detik
  • BMKG memperkirakan Sesar Lembang berpotensi menimbulkan gempa bumi berkekuatan maksimum magnitudo 5,5 yang berpusat di wilayah Kabupaten Bandung Barat
  • Aktivitas kegempaan saat ini terfokus pada dua segmen di bagian barat sesar, yaitu segmen Cimeta dan Cipogor, yang melintasi Kecamatan Ngamprah dan Cisarua
  • Potensi guncangan skala V-VI MMI dapat menyebabkan kerusakan ringan seperti plester dinding jatuh dan memicu kepanikan, sehingga masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana

Suara.com - Ancaman gempa bumi dari Sesar Lembang kembali menjadi sorotan serius setelah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung merilis potensi kekuatan gempa maksimum yang bisa ditimbulkannya. Tak main-main, Sesar Lembang diperkirakan dapat memicu gempa berkekuatan magnitudo 5,5, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Peringatan ini bukan tanpa dasar. BMKG menyebut ada dua segmen sesar yang saat ini menunjukkan aktivitas signifikan, menjadi sumber utama potensi guncangan di masa depan.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengungkapkan bahwa dari total panjang sesar, hanya sebagian kecil yang kini aktif bergerak.

“Berdasarkan data terbaru, segmen Cimeta dan Cipogor adalah bagian yang sedang aktif saat ini. Segmen ini berada di bagian sebelah barat Sesar Lembang yang melewati kecamatan Ngamprah dan Cisarua,” kata Teguh di Bandung, Rabu (15/10/2025).

Lalu, seberapa besar dampak gempa magnitudo 5,5 tersebut? Teguh menjelaskan guncangan sebesar itu masuk dalam skala intensitas V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity). Dalam skala ini, getaran tidak hanya terasa, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan ringan dan kepanikan massal.

“Dampak guncangan V–VI MMI dapat membuat semua orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak,” katanya sebagaimana dilansir Antara.

Sesar Lembang sendiri merupakan patahan aktif yang membentang sepanjang kurang lebih 29 kilometer, melintasi tiga wilayah administrasi mulai dari Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, hingga berakhir di Kabupaten Sumedang.

Meski memiliki enam segmen—Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng—BMKG memastikan tidak semuanya aktif secara bersamaan. Fokus kewaspadaan saat ini tertuju pada dua segmen di ujung barat.

“Aktivitas kegempaan terkini lebih dominan di segmen Cimeta dan Cipogor, sedangkan segmen lainnya relatif tenang,” ujar Teguh.

Baca Juga: Isu Panas Ekstrem di Jakarta Tidak Benar, Gubernur Pramono: Cuaca Normal, Tiga Hari ke Depan Hujan

Menghadapi potensi ancaman ini, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar jalur sesar, untuk tidak panik namun tetap waspada. Langkah-langkah kesiapsiagaan menjadi kunci utama untuk meminimalisir risiko.

Masyarakat diminta memastikan struktur bangunan tahan gempa, menyiapkan tas siaga bencana, serta melatih diri dan keluarga tentang cara berlindung saat gempa terjadi.

“Perkuat juga mitigasi bencana baik struktural maupun kultural dan melakukan edukasi secara masif terkait potensi gempa dan dampak serta mitigasinya,” kata dia.

Load More