Suara.com - Biasanya, pembaruan fitur WhatsApp disambut antusias. Tetapi tidak kali ini, dimana pengguna aplikasi perpesanan harus menahan diri karena sesuatu yang benar-benar mengerikan akan datang.
Bahkan, otoritas WhatsApp terkemuka di dunia mengatakan pembaruan baru begitu suram sehingga ‘semua orang diprediksi akan pergi’. Ini tidak berarti pengguna meninggalkan WhatsApp, namun anggota staf senior telah berhenti karena aplikasi yang dimiliki Facebook mempersiapkan untuk melepaskan beberapa perubahan yang pasti tidak populer.
Co-founder Brian Acton dan Jan Koum telah mengucapkan selamat tinggal kepada perusahaan yang mereka mulai dan sekarang eksekutif bisnis Neeraj Arora juga telah pergi. Meskipun dia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan karyanya telah 'menjadi salah satu perjalanan'.
Pembaruan yang ditakutkan semua orang disebut 'iklan status', yang akan muncul di antara pembaruan status. Tab Status secara efektif adalah versi Snapchat Story, tempat pengguna dapat memosting video, gambar, atau GIF yang hilang setelah 24 jam.
Facebook mengatakan bahwa 450 juta basis pengguna WhatsApp saat ini menggunakan halaman Status.
Ini mendorong WABetaInfo, sebuah layanan yang menganalisis versi awal kode WhatsApp bercuit.
"Sepertinya semua orang meninggalkan sebelum WhatsApp memiliki iklan status. Satu lagi: Setelah Jan dan Brian (pendiri), Neeraj Arora (eksekutif bisnis) meninggalkan WhatsApp. Terima kasih atas pekerjaanmu," tulis WABetaInfo dikutip dari Metro.
Iklan akan muncul di fitur Status mulai tahun 2019. Hal ini diungkap pendirinys, Brian Acto, yang mengatakan itu salah satu alasan dia meninggalkan perusahaan.
Acto mengungkapnya dalam sebuah wawancara dengan Forbes awal tahun ini.
Baca Juga: Melanggar Aturan, Apple Hapus Sticker WhatsApp dari App Store
"Iklan bertarget adalah apa yang membuat saya tidak senang. Anda membangunnya sekali, itu berjalan di mana-mana di setiap negara. Anda tidak memerlukan tenaga penjualan yang canggih. Ini adalah bisnis yang sangat sederhana. [Facebook] mewakili serangkaian praktik bisnis, prinsip dan etika, dan kebijakan yang saya belum tentu setuju," bebernya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
5 HP dengan Kamera Selfie Terbaik untuk Ibu Rumah Tangga, Harga Rp1 Jutaan
-
Sharp Tancap Gas di Kelas Premium! AQUOS sense10 dan R10 Resmi Meluncur, Andalkan AI dan Layar IGZO
-
Game Dead Island 3 Sedang Digarap, Diprediksi Siap Rilis 2028
-
GoTo Hadirkan Bursa Kerja Mitra Gojek, Platform Digital Pembuka Peluang Karier Baru
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember 2025, Ada Emote dan Skin SG2 Gratis
-
Fitur Zero Wait Ignition Jadi Game Changer di Dapur Modern
-
Sasar Kelas Menengah, Realme 16 Pro Series Pamer Desain 'Urban Wild'
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember 2025, Hadiah Kartu Glorious Gratis
-
Galaxy Tab A11+, Tablet Murah Berteknologi 5G, Dilengkapi Fitur Ramah Anak
-
5 HP Dimensity Termurah dan Terkencang Desember: Mulai Sejutaan, Cocok Buat Gaming