Suara.com - Twitter baru saja merilis laporan transparansi yang dilakukan dua kali dalam setahun. Laporan tersebut mengungkap bahwa Twitter telah menangguhkan sekitar 205.156 akun yang terduga terkait terorisme.
Dilansir dari Mashable, angka tersebut terbilang cukup rendah dibandingkan dengan enam bulan terakhir di tahun 2017 lalu yang mencapai hingga 1,2 juta akun. Dengan tools milik Twitter, perusahaan ini mampu mendeteksi 90 persen dari akun tersebut, sementara hanya 0,1 persen dari akun tersebut ditangguhkan berdasarkan permintaan pemerintah.
Dalam postingan blog yang diterbitkan bersama dengan laporan transparansi, Twitter juga menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya, perusahaan telah memasukkan statistik tentang akun yang melanggar kebijakan aturan Twitter sendiri. Mulai dari penyalahgunaan, eksploitasi anak, tindakan kebencian, informasi pribadi, ancaman bahaya, dan media sensitif.
Secara total, sekitar 6.229.323 akun dilaporkan karena dianggap melanggar kebijakan Twitter. Jumlah akun yang ditindak, termasuk ditangguhkan, sebesar 605.794 akun.
Selain terorisme, Twitter juga menangguhkan sekitar 487.363 akun yang melanggar aturan terkait eksploitasi anak dan sekitar 97 persen akun tersebut dihapus secara proaktif menggunakan teknologi seperti PhotoDNA.
Selain itu, Twitter juga membeberkan data manipulasi dalam platformnya. Terdapat 232.453.596 akun yang ditindak atau secara proaktif terdeteksi karena spam atau manipulatif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Jelang Perilisan Redmi Note 15 5G, Xiaomi Pamer Layar Curved AMOLED 3.200 Nits
-
6 HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik 2025 Pilihan David GadgetIn: Spek Apik, Gaming Oke
-
Call of Duty Siap Meluncur di Nintendo Switch 2, Ini Bocoran Waktunya
-
5 HP Sultan dengan Chipset Snapdragon 8 Gen 2, Harga Merakyat di Bawah Rp 2 Jutaan
-
Poster Resmi iQOO Z11 Turbo Beredar, Andalkan Snapdragon 8 Gen 5
-
Huawei Nova 15 Ultra dan Pro Debut, Usung Kamera Unik 'Dual-Ring'
-
5 Tablet Xiaomi Terbaik untuk Kerja dan Multitasking, Mulai Rp1 Jutaan
-
HP Murah Infinix Note Edge Lolos Sertifikasi di Indonesia, Pakai Chipset Anyar
-
Hadirkan Vin Diesel, Peluncuran Game Ark 2 Ditunda hingga 2028
-
Kinerja Digiplus 2025 Moncer, Ekspansi Gerai dan Ekosistem Lifestyle Digital Jadi Kunci Pertumbuhan