Suara.com - Peraturan Regulasi Perlindungan Data Umum (GDPR) mengatakan bahwa pelanggan memiliki hak mengakses salinan data pribadi yang dimiliki perusahaan tentang mereka. Aturan ini berlaku bagi mereka yang berada di Uni Eropa.
Namun, grup privasi noyb mengatakan, pihaknya menemukan bahwa sebagian besar perusahaan streaming besar tidak sepenuhnya mematuhi. Mereka pun telah mengajukan keluhan resmi, yang jika disetujui dapat menghasilkan denda besar.
GDPR mulai berlaku pada Mei 2018 dan memberi hak pelanggan UE untuk meminta salinan data pribadi mereka dari perusahaan. Data itu harus mudah dipahami dan juga harus disajikan dalam format yang dapat dibaca mesin, sehingga pelanggan dapat mentransfer semua data mereka ke pesaing, misalnya.
Ketika GDPR mulai berlaku, banyak nama besar di bidang teknologi termasuk Amazon, Apple, Google dan Spotify membuat perubahan, untuk memungkinkan pelanggan mengunduh salinan data mereka.
Tetapi grup kampanye privasi noyb, yang semboyannya adalah "Privasi Saya bukan urusan Anda", mengatakan menemukan banyak layanan besar tidak cukup melakukan kepatuhan terhadap hukum.
Individu yang bekerja dengan noyb meminta salinan data mereka dari beberapa layanan streaming film dan musik.
Mereka menemukan Amazon, Apple, Spotify, dan YouTube Google semuanya memungkinkan orang mengunduh salinan informasi pribadi mereka dengan cepat. Tetapi noyb mengatakan bahwa hanya beberapa data yang "dapat dipahami", dengan beberapa bagian disediakan dalam format yang tidak dapat dipahami banyak orang.
GDPR membutuhkan data agar dapat dibaca dengan mesin dan mudah dipahami pelanggan.
Keempat raksasa streaming juga gagal memberikan informasi tambahan yang menjadi hak orang, seperti daftar perusahaan lain yang datanya dibagikan.
Baca Juga: Cari Bos Baru, Intel Bajak Petinggi Apple ?
Netflix menyediakan data yang diminta dalam format yang mudah dimengerti, tetapi tidak menyediakan semua informasi tambahan dan membutuhkan waktu sekitar 30 hari untuk membalas.
Soundcloud dan layanan streaming berbasis di Inggris Dazn tidak menjawab permintaan informasi sama sekali.
Aktivis privasi Max Schrems, direktur noyb, mengatakan bahwa dalam kebanyakan kasus, pengguna hanya mendapatkan data mentah, tetapi tidak ada informasi tentang dengan siapa data ini dibagikan.
"Ini mengarah pada pelanggaran struktural hak-hak pengguna, karena sistem ini dibangun untuk menahan informasi yang relevan," katanya.
Noyb mengatakan, telah mengajukan 10 pengaduan dengan regulator perlindungan data Austria.
Hukuman maksimum untuk pelanggaran GDPR adalah 20 juta euro atau senilai Rp 323,33 miliar (1 euro = Rp 16.166,6) atau 4 persen dari omset global perusahaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang