Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), pada Rabu (23/1/2019) merilis data aduan hoaks yang disebarkan via WhatsApp.
Sejak Agustus 2018 hingga Januari 2019, Kominfo menerima pengaduan 43 konten hoaks. Sedangkan menurut rekapitulasi sepanjang tahun 2018, Kominfo mencatat adanya 733 aduan hoaks yang disebar lewar aplikasi WhatsApp.
Sementara itu, hasil pemantauan yang dilakukan Direktorat Pengendalian Aplikasi dan Informatika (Ditjen Aptika) menyimpulkan bahwa aduan terbanyak terjadi di bulan Oktober 2018 dengan menerima 16 aduan konten.
Di bulan Agustus 2018, Kominfo menerima 2 laporan konten hoaks, September 5 aduan, November sebanyak 8 laporan hoaks, dan Desember menerima 10 aduan konten hoaks. Adapun per 21 Januari 2019, mereka sudah menerima 2 laporan hoaks yang disebarkan via WhatsApp.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan bahwa pengelolaan pengaduan konten negatif dan hoaks yang disebar lewat aplikasi pesan sudah dilakukan sejak 2016.
"Pada 2016, terdapat 14 aduan konten, di mana konten terbanyak yang dilaporkan adalah konten dalam kategori separatisme dan organisasi berbahaya," tulis pria yang akrab disapa Nando ini pada Rabu (23/1/2019).
Kemudian pada tahub 2017, jumlah aduan melonjak ke angka 281 aduan. Di tahun tersebut, konten penipuan mendominasi kabar hoaks via WhatsApp dengan jumlah laporan sebanyak 79.
Sedangkan pada 2018, Kominfo berhasil menerima 1.440 aduan konten negatif dari masyarakat. Hanya saja, pesan yang dikategorikan sebagai konten negatif berjumlah 733 laporan saja.
Berita Terkait
-
Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
-
Cara Blur WhatsApp Web dengan Mudah, Anti Intip Saat di Kantor
-
Dua Aplikasi Pesan Jadi Sarang Penipuan Online: 67 Persen Scam Dikirim!
-
WhatsApp Hadirkan Fitur Cadangan Super Aman: Kini Data Chat Terkunci!
-
Phil Foden Jadi Korban Hoaks Manipulasi AI: Sang Anak Disebut Meninggal Dunia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
5 HP Rp 2 Jutaan Kamera Terbaik, Hasil Jepretan Jernih Cocok Buat Influencer
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
-
Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
-
iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
-
24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 4 November: Dapatkan Bundle Flame Arena & Evo Gun Gratis!
-
10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
-
Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
-
Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025