Suara.com - Sekelompok astronom tak sengaja menemukan sebuah galaksi kerdil baru saat sedang mengamati sebuah gugus bola bernama NGC 6752. Dengan menggunakan teleskop antariksa Hubble, galaksi kerdil baru tersebut hanya berjarak 30 juta tahun cahaya dari Bimasakti.
Tujuan awal para astronom tersebut hanyalah memelajari bintang-bintang kerdil putih yang berada di dalam NGC 6752, di mana para astronom menggunakan bintang-bintang tersebut untuk mengukur usia gugus bola.
Tetapi, dalam proses pengamatan tersebut, para astronom menemukan sebuah galaksi kerdil baru. Pada pinggiran citra yang dipotret menggunakan instrumen Advanced Camera for Surveys pada teleskop Hubble, para astronom menemukan sekumpulan bintang.
Setelah melakukan analisis terhadap kecerahan dan suhu sekumpulan bintang tersebut, dapat disimpulkan bahwa bintang-bintang itu bukan bagian dari gugus bola NGC 6752, melainkan objek lain.
Dinamai sebagai Bedin-1 oleh para astronom, nama tersebut diambil dari nama astrom yang memimpin studi tersebut yaitu Luigi R. Bedin. Diameter galaksi kerdil baru tersebut diketahui hanya sekitar 3.000 tahun cahaya. Tak hanya berukuran kecil, galaksi kerdil Bedin-1 pun sangat redup. Sifat-sifat yang dimiliki galaksi tersebut yang membuat para astronom mengklasifikasikannya sebagai galaksi kerdil sferodial.
Galaksi kerdil sferodial didefinisikan memiliki ukuran yang kecil, luminositas rendah, kurangnya jumlah debu antarbintang, dan cenderung dihuni populasi bintang berusia tua. Walaupun galaksi kerdil sferodial sebenarnya cukup umum, namun Bedin-1 memiliki keistimewaan.
Bedin-1 merupakan galaksi kerdil yang sangat terisolasi. Galaksi tersebut terletak 30 juta tahun cahaya dari Bimasakti dan 2 juta tahun cahaya dari galaksi besar terdekatnya, yaitu NGC 6744. Hal tersebut menjadikan Bedin-1 sebagai galaksi kerdil yang paling terisolasi yang pernah ditemukan hingga saat ini.
Dilansir dari Science Daily, dari sifat bintang-bintangnya sendiri para astronom menyimpulkan bahwa galaksi kerdil Bedin-1 berusia sekitar 13 miliar tahun. Karena keterisolasiannya, membuat Bedin-1 hampil tidak menghasilkan interaksi dengan galaksi lain dan dianggap sebagai fosil hidup dari alam semesta karena usianya hampir setua usia alam semesta itu sendiri.
Baca Juga: Lika-liku Imlek di Indonesia: Dilarang Orde Baru, Bebas Saat Reformasi
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
POCO X8 Pro Siap Masuk ke Indonesia: Usung Chipset Kencang, Skor AnTuTu Tinggi
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Vivo X200T Muncul di Database IMEI, Pakai Kamera Zeiss
-
10 Juta Gamer Lakukan Voting, Situs The Game Awards Sempat Down
-
Minecraft Blast Bakal Jadi Game Gratis, Begini Gameplay-nya