Suara.com - Masih banyak misteri dari badai petir yang belum terungkap. Karena itu ilmuwan mencoba untuk meneliti dan mengukur berapa daya yang dihasilkan fenomena alam ini.
Para ilmuwan di India baru saja mengamati badai petir bertegangan tinggi terkuat yang pernah tercatat dalam penelitian. Mereka mengukurnya dengan partikel sub-atom yang disebut muon.
Baca Juga : Lima Mitos Petir dan Bukti Ilmiahnya
Para peneliti mengoperasikan teleskop GRAPES-3, yang diketahui dapat mengukur muon, partikel yang mirip elektron tetapi lebih berat.
Secara khusus, teleskop muon Gamma Ray Astronomy at PeV EnergieS Phase-3 (GRAPES-3) mengukur partikel berenergi tinggi dari luar angkasa yang disebut dengan sinar kosmik.
Teleskop dapat merekam 2,5 juta muon setiap menit, dipetakan pada grid 13-by-13 di langit.
Tetapi selama badai petir, ia mengalami perubahan cepat dengan jumlah muon yang diterimanya.
Para peneliti GRAPES-3 menambahkan monitor medan listrik ke dalam percobaan. Itu membuat mereka dapat menemukan cara untuk mengubah fluktuasi muon ini menjadi pengukuran tegangan badai yang lewat.
Baca Juga : Ilmuwan Temukan Cara Memprediksi Kapan Petir Terjadi
Baca Juga: Dikira Disambar Petir, 3 Pendaki Tampomas Tewas Hipotermia di Tenda
Berdasarkan badai yang terekam pada 1 Desember 2014, itu menyebabkan penurunan 2 persen (relatif besar) dalam jumlah muon yang diterima eksperimen.
Menurut metode peneliti, yang diterbitkan dalam Physical Review Letters, itu akan setara dengan potensi listrik 1,3 miliar volt pada badai petir.
Itu tidak mengacu pada sebuah petir tunggal, melainkan gabungan kekuatan medan listrik yang terakumulasi pada badai petir.
Baca Juga : Mengerikan, Ini Penampakan Sambaran Kilat di Gunung Lawu
Sebagai perbandingan, sebagian besar petir yang kita kenal memiliki potensi listrik 100 juta volt. Jalur kereta bawah tanah diketahui membutuhkan tenaga setara 1.000 volt.
Pungukuran voltase itu 10 kali lipat lebih tinggi dari badai paling kuat yang pernah diamati sebelumnya.
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 16 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 November 2025: Waspada Hujan & Petir di Sejumlah Kota
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 2 November 2025: Waspada Hujan Petir di Sejumlah Kota
-
Badai Melissa Hantam Jamaika, Kota Lumpuh Ribuan Rumah Porak-poranda
-
Tolak Tawaran Reuni Fantastis, Badai Eks Kerispatih: Sikap Saya Sejak 2020 Tidak Berubah
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Caviar Rilis iPhone 17 Pro Bitcoin Edition Berlapis Emas, Harga Tembus Rp 1,1 Miliar
-
Capcom Batalkan Resident Evil Requiem Mode Multiplayer, Ada Alasan Khusus
-
Warga Malaysia Bikin Geger di Apartemen Paris Gara-gara Durian, Netizen: Coba Goreng Ikan Asin
-
Spesifikasi Oppo Reno 15 Versi China: Pakai Dimensity 8450 dan Kamera 200 MP
-
Cara Menyembunyikan Aplikasi di iPhone, Lindungi Data Pribadi
-
Ponsel Misterius Realme Gunakan Dimensity 7400 Ada di Geekbench
-
5 Tablet dengan Kamera Depan 11 MP ke Atas, Selfie dan Video Call Jadi Lebih Jernih
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis 26 November dari Bali, Kembaran Redmi K90
-
Sisternet Jadi Sorotan di W20 Summit Afrika Selatan, Indonesia Angkat Pemberdayaan Perempuan Digital