Suara.com - Pesisir pantai selatan yang meliputi Pantai Parangtritis, Yogyakarta dikenal menyimpan misteri dan disebut sebalah salah satu lokasi yang telan banyak korban. Kejadian ini terkadang dikaitkan dengan sosok Nyi Roro Kidul yang dikenal sebagai Ratu Pantai Selatan. Jika banyak mitos sepakat dengan hal tersebut, bagaimana hal ini dipandang secara ilmiah?
Menyimak berbagai laporan terkait Pantai Parangtritis tidak terlepas dari banyaknya korban sapuan ombak di pantai yang berada di Bantul, Yogyakarta ini.
Mengingat adanya larangan memakai baju hijau saat berkunjung ke Pantai Parangtritis, sering kali, laporan kehilangan ini dikaitkan dengan mitos Nyi Roro Kidul. Mitos tersebut menyebutkan jika siapa saja yang mengenakan baju hijau akan terseret ombak dan dibawa oleh Nyi Roro Kidul untuk menjadi pengikutnya.
Terlepas dari benar atau tidak, mitos ini sudah menyebar dan dipercaya oleh beberapa orang. Jika dilihat dari sisi lain, mitos ini rupanya dapat dijelaskan secara ilmiah.
Dilansir dari Jurnal Oseanografi tahun 2015 yang diterbitkan di E-Journal Universitas Diponegoro, maraknya kecelakaan hingga telan banyak korban di Pantai Parangtritis ini disebabkan oleh tarikan pergerakan massa air yang kembali ke laut. Arus ini dikenal sebagai Rip current.
Arus Rip current ini merupakan arus yang bergerak dari pantai menuju laut dan dapat terjadi setiap hari dengan kondisi bervariasi, mulai dari yang kecil, pelan, dan tidak berbahaya. Paling berbahaya, arus ini dapat menyeret orang ke tengah laut.
Rip current ini biasanya terkonsentrasi melewati jalur sempit atau rip chanel yang mengalir kuat ke arah laut dari zona hempasan. Kemudian melintasi gelombang pecah hingga masuk ke laut lepas pantai.
Di sepanjang pantai selatan yang terdapat di tiga kabupaten Yogyakarta, antara lain Kabupaten Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul, fenomena Rip current dibagi ke dalam empat segmen. Pantai Parangtritis masuk ke dalam segmen 2 dengan bentuk pantai lurus.
Mengutip Jurnal Oseanografi, Pantai Parangtritis menempati urutan kedua dengan kecepatan dan arah Rip current yang paling besar yaitu mencapai angka 225, tepat dibawah Pantai Wediombo.
Baca Juga: Alih-alih Serbu Parangtritis Pakai Baju Hijau, Warga Jogja Dihimbau Berdoa
Setelah dilakukan analisa korelasi, lokasi kemunculan Rip current diketahui paling dominan terjadi pada pantai yang berada di segmen 2 antara lain termasuk Pantai Parangtritis. Pasalnya, Rip current yang terjadi di segmen 2 berasosiasi dengan beach cups atau migratory rip.
Migratory rip sendiri merupakan proses erasional yang menimbulkan arus yang berasosiasi dengan gelombang lebih dari 1,5 meter dan terjadi di pantai yang tererosi dan bergelombang tinggi.
Secara sederhana, jika kamu ingin mengetahui apakah pantai yang kamu kunjungi memiliki Rip current atau tidak, kamu perlu membiarkan sebuah botol terapung. Saat tersapu ombak, jika botol tersebut bergerak ke arah bibir pantai, maka lokasi tersebut tidak memiliki Rip current. Namun, jika botol tersebut mengarah mengikuti arus, dapat dipastikan jika lokasi tersebut terdapat Rip current.
Jika dijelaskan secara ilmiah mengenai bagaimana Pantai Parangtritis disebut sering menelan korban, dapat dipastikan jika bukan karena Nyi Roro Kidul, melainkan karena adanya Rip current.
Berita Terkait
-
Pengalaman Horor Anwar BAB Lihat Penampakan Nyi Roro Kidul Bikin Merinding
-
Hormat ke Kereta Kencana, Dedi Mulyadi Dirujak Netizen: Tinggalkan Pemimpin yang Suka Syirik!
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Dedi Mulyadi Jawab Tuduhan Beri Hormat Nyi Roro Kidul saat Kirab HUT RI ke-80: Tidak Ngerti Seni!
-
Pendidikan dan Agama Dedi Mulyadi, Aksi Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' Jadi Sorotan
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
HP Murah Anyar, Honor Play 60A 5G Siap Meluncur
-
Profil dan Jumlah Harta Elon Musk: Orang Terkaya yang Gratiskan Internet saat Sumatra Banjir
-
Abadikan Sorotan Panggung Tanpa Blur, Galaxy Z Fold7 Tawarkan Pengalaman Konser Maksimal
-
59 Kode Redeem FF Aktif 1 Desember 2025: Ada Skin MP40, M1873, dan Item Keren
-
Business Hack Terbaik 2025: Riset Pasar dan Strategi Cuma Modal Galaxy Z Fold7 dan Gemini AI
-
4 Kandidat HP Baru dengan Snapdragon 8 Gen 5: Skor AnTuTu Tembus 3,5 Juta Poin
-
3 Rekomendasi HP Android Mirip iPhone 17: Spek Gahar, Baterai Lebih Awet
-
Bocoran Anyar GTA 6, Tampilkan Mode Bersepeda dan Protagonis Lucia
-
Begini Cara Aktifkan Flex Trick di Galaxy Z Flip7, Fitur Rahasia yang Bikin HP Lipat Makin Pintar
-
Sharp Bawa Hello Kitty dan Kuromi ke Empat Kota! Intip Kemeriahan Roadshow Teknologi Ala Jepang