Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dinilai lebih banyak menghabiskan waktu mengurusi hoaks virus corona ketimbang menghadirkan solusi komunikasi yang lebih bermanfaat ke publik di tengah wabah Covid-19 ini.
Direktur Eksekutif ICT Heru Sutadi mengatakan Komnifo terlalu sibuk mengurusi hoaks, padahal masih banyak sumbangsih yang bisa dikerjakan kementerian pimpinan Johnny Plate itu untuk melawan virus corona baru pemicu wabah Covid-19.
"Ini masalahnya, di tengah wabah Corona, Kominfo tidak fokus. Padahal, apa kontribusi mereka yang bisa dilakukan di sektor komunikasi dan informatika, sektor digital, dalam penyebaran virus corona?" terang Heru di Jakarta, Senin (16/3/2020).
Solusi yang dimaksud, Heru mengambil contoh langkah yang diambil pemerintah Korea Selatan di sektor IT yang menyediakan aplikasi berisi notifikasi atau peta digital berbasis data riwayat orang-orang yang positif COVID-19.
"Misalnya di satu titik di mana orang terkena infeksi atau positif Corona, itu dikasih tanda. Jadi, orang yang mendekati wilayah tersebut diberi peringatan 'di sini ada korban Corona', sehingga orang bisa mencari rute lainnya," imbuhnya.
Korea Selatan merupakan satu dari sedikit negara yang dinilai berhasil melawan virus corona tanpa melakukan lock down.
"China, Singapura juga pakai aplikasi. Tiap orang sukerela, semacam kayak kita pakai Google Maps, jadi kita masuk (daerah) sana, kemudian misalnya terdeteksi Corona, tracing lebih gampang. Nah, di kita pemanfaatan TIK belum banyak," sebut pria berkacamata tersebut.
Jika negara lain bisa memaksimalkan sektor digital untuk membantu masyarakat terhindar dari virus corona, Heru menyebut bahwa seharusnya pemerintah, melalui Kominfo, juga bisa melakukannya dan tak melulu mengupdate jumlah hoaks virus corona yang meningkat.
Pasalnya, jika Kominfo berhasil menciptakan aplikasi terkait virus corona yang bisa diakses bebas oleh masyarakat, mereka akan bisa menempatkan informasi palsu atau valid.
Baca Juga: Virus Corona, Xiaomi, Oppo, dan Alibaba Kirim Masker ke Eropa
"Harusnya memang jadi tugas dari teman-teman dari Kominfo khususnya, ini bagaimana bisa kembangkan. Antisipasi juga perkembangan Work From Home, belajar dari rumah, itu kesiapan jaringannya seperti apa, kemudian disiapkan aplikasi apa, koordinasi dengan Kemendikbud. Ini harus ada solusinya," tutup Heru.
Berita Terkait
-
5 Drama Korea Berlatar Musim Dingin yang Cocok Ditonton saat Akhir Tahun
-
4 Film Kang Ha Neul yang Tayang di 2025, Wajib untuk Ditonton!
-
Jang Nara Debut Jadi Villain di Taxi Driver 3, Angkat Sisi Gelap K-Pop
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Mulai Babak Baru! Jung So Min Resmi Gabung dengan Agensi Hiin Entertainment
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari