Suara.com - Tak hanya piawai dalam bekerja sama, semut ternyata merupakan hewan yang bisa belajar dari kesalahan mereka sendiri. Mereka bisa dengan cerdas mendeteksi kesalahan mereka sebelumnya dan memperbaiki langkah ke depan.
Cara itu mereka lakukan agar mereka dapat menghindari perangkap dan predator yang bisa membahayakan koloni semut.
Penelitian mengenai semut yang bisa belajar dari kesalahannya sendiri ini telah diterbitkan di jurnal Current Biology.
Ternyata, semut dapat mengingat di mana letak perangkap yang ada dan segera menghindarinya setelah mereka melakukan satu hingga dua kali percobaan.
Sebelumnya, ilmuwan memahami bahwa semut dapat menggunakan jalur feromon untuk melakukan navigasi.
Namun penelitian ini pertama kali membuktikan bahwa semut dapat mengoreksi rute mereka untuk menghindari bahaya.
Dengan lebih dari 12.500 spesies yang dikenal dalam famili Formicidae, semut biasanya sangat kecil tetapi hidup di sarang dengan koloni, yang dapat berkisar dari beberapa lusin anggota hingga jutaan semut.
Mereka dikenal sebagai navigator ahli yang menggunakan jejak feromon yang rumit untuk memetakan lingkungan mereka dan menemukan jalan pulang.
Feromon merupakan zat kimia yang dikeluarkan oleh serangga (berhubungan dengan reproduksi) yang berfungsi sebagai daya pikat lawan jenisnya.
Baca Juga: Kadang Menyebalkan, Berikut 4 Cara Mudah Membasmi Semut di Rumah
Dikutip dari IFLScience, sebuah penelitian terbaru menyelidiki bahwa pasukan semut navigator menemukan di luar jalur feromon, semut mampu mengubah rute berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam memori visual.
Perilaku adaptif memungkinkan mereka untuk menghindari jebakan yang sebelumnya ditemui dalam bentuk perangkap atau predator.
Penelitian ini dilakukan oleh pakar perilaku hewan dari University of Toulouse, Prancis.
Percobaan mengharuskan peneliti untuk menjebak semut-semut gurun pasir dengan mengganggu jalan pulang mereka dengan perangkap lubang yang licin.
Mereka menggunakan dua spesies semut untuk penelitian yaitu Melophorus bagoti dari Australia dan Cataglyphis fortis dari Sahara.
Semut yang terperangkap dalam lubang dapat kembali lagi ke permukaan melalui bantuan ranting.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Google Doodle Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Ini Maknanya
-
Unisoc T7250 vs MediaTek Helio G81, Bagus Mana?
-
Cari Smartwatch yang Cocok untuk iPhone selain Apple Watch? Cek Rekomendasi Keren Ini
-
Spesifikasi Redmi Pad 2 Pro, Tablet Xiaomi Resmi ke RI dengan Baterai 12.000 mAh
-
Daftar Harga iPhone Terbaru November 2025, Setelah iPhone 17 Rilis Banyak yang Dapat Diskon
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
25 Kode Redeem FF Hari Ini 5 November 2025: Skin Evo Gun Gratis Di Depan Mata
-
22 Kode Redeem FC Mobile 5 November 2025: Banjir Hadiah Rank Up dan Pemain Bintang Gratis
-
Terjemahan Langsung di AirPods Masuk ke Uni Eropa, Kapan Giliran Indonesia?
-
Review Realme 15T 5G: Desain BIkin Pangling, Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh