Suara.com - Ilmuwan baru saja mempublikasikan penelitian dan penemuan mereka mengenai fosil kukang raksasa yang diyakini ada sejak Zaman Es.
Berdasarkan penelitian, ilmuwan meyakini bahwa kukang raksasa mati setelah berkumpul di rawa yang dangkal dan kekurangan oksigen selama masa Zaman Es terakhir.
Pada masa Pleistosen akhir, sebuah kelompok hewan multigenerasi dari setidaknya 22 kukang darat raksasa (Eremotherium laurillardi) entah bagaimana mati dan kemudian terawetkan dalam keabadian pada suatu tempat.
Daerah itu berada di sepanjang pantai barat daya Ekuador yang dikenal sebagai Tanque Loma, yang termasuk situs legendaris Rancho La Brea.
Meski sekarang telah punah, kukang raksasa adalah hal umum yang bisa ditemui di Kuarter Dunia Baru, era yang mencakup sekitar 2,6 juta tahun terakhir.
Dikutip dari IFLScience, Eremotherium merupakan genus kukang darat raksasa yang telah punah dari famili Megatheriidae, hewan endemik di Amerika Utara dan Amerika Selatan selama Zaman Es.
Salah satu kerabat dari Eremotherium laurillardi, Eremotherium rusconi, bahkan bisa mencapai panjang hingga 6 meter dengan berat 3 ton.
Tubuh dari kukang raksasa bahkan bisa mencapai rata-rata sepanjang tiga hingga lima meter.
Itu sangat besar jika dibandingkan ukuran rata-rata panjang tubuh kukang modern yang hanya 30 sentimeter.
Baca Juga: Fosil Manusia Purba Tertua Ditemukan, Ternyata Batita!
Diterbitkan di jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology, kuburan kukang raksasa ditemukan di tempat yang dikenal sebagai situs asphaltic.
Sebagai referensi, flora dan fauna purba telah ditemukan di pada banyak situs asphaltic yang juga dikenal sebagai lubang tar.
Aspal yang merembes secara alami berfungsi sebagai pengawet in-situ, melestarikan tulang dan material lainnya.
"Lubang-lubang tar sangat menarik, dan Rancho La Brea mungkin adalah situs fosil paling terkenal di dunia, tetapi, meskipun sudah lebih dari satu abad penelitian, kami belajar bahwa kami baru saja sampai di permukaannya," kata seorang peneliti bernama Dr Emily Lindsey.
Dalam press relase yang diterbitkan oleh Natural History Museums of Los Angeles County (NHMLAC), kita bisa melihat fosil kukang raksasa dalam keadaan sangat baik ketika terawetkan sejak jutaan tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
15 Kode Redeem Mobile Legends Aktif 11 Oktober: Klaim Skin Bruno DJ dan Diamond Gratis!
-
25 Kode Redeem FC Mobile 11 Oktober: Klaim Pemain Timnas dan Hadiah Eksklusif Event National Team
-
25 Kode Redeem FF 11 Oktober 2025: Klaim Skin Timnas dan Hadiah Langka Booyah Day
-
7 Rekomedasi Tablet dengan Fitur NFC, RAM Besar Terbaik di Kelasnya
-
6 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Ala Film Fast & Furious, Hasil Keren dan Dramatis
-
5 HP Xiaomi Rp1 Jutaan Terbaik di Oktober 2025: Memori Lega, Performa Apik
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Cara Cek Kesehatan Baterai iPhone, Kapan Waktunya Ganti Baru?
-
Rahasia Jaga Privasi! Ini Cara Kirim Foto Sekali Lihat di WhatsApp Terbaru 2025
-
Panduan Kreatif: Membuat Poster Menarik dengan Microsoft Word