Suara.com - Agar manusia bisa bertahan hidup lebih lama dan koloni manusia di Mars bisa tercipta, ilmuwan berencana mengubah DNA manusia melalui penelitian khusus.
NASA berharap bahwa astronot dapat mendarat di Mars pada tahun 2030-an.
Sementara perusahaan antariksa swasta milik Elon Musk, SpaceX, ingin membuat koloni manusia di Mars pada tahun 2050.
Pada sebuah seminar online yang diadakan pekan lalu, salah seorang ilmuwan terkemuka berpendapat bahwa para calon pemukim perlu "diedit gennya" agar bisa hidup lebih lama.
"Pengeditan DNA mungkin perlu dilakukan jika orang ingin hidup, bekerja, berkembang dan membangun keluarga mereka di Mars," kata Kennda Lynch seorang astrobiologi di Lunar and Planetary Institute, Houston pada webinar yang diadakan oleh New York Academy of Science.
Sebagai referensi, di luar angkasa sangat berbahaya bagi manusia karena gaya berat mikro dapat memperburuk tulang manusia serta radiasi kosmos yang bahkan bisa menyebabkan kanker.
Dikutip dari Space, peningkatan dan rekayasa genetik tidak terbatas pada novel fiksi ilmiah saja.
Sebagai contoh, para ilmuwan telah memasukkan gen dari tardigrada, sejenis makhluk kecil, yang ukurannya lebih kecil dari sebutir garam.
Tardigrada merupakan hewan mikroskopis dengan julukan "beruang air" di mana mereka terkenal tangguh dalam ruang hampa udara.
Baca Juga: NASA Temukan Planet Aneh
Sel tardigrada telah berhasil dimasukkan ke dalam sel manusia dan diamati di laboratorium.
"Sel-sel rekayasa genetika menunjukkan resistensi yang lebih besar terhadap radiasi daripada sel-sel normal mereka," kata Christopher Mason, ahli genetika dari Cornell University.
Dikutip dari The Sun, pengeditan DNA pada astronot dapat membantu mereka menanggung rentetan radiasi kosmik dan lingkungan ekstrem pada permukaan planet Mars.
Satu-satunya cara lain untuk bertahan hidup dari hal-hal ekstrem tersebut adalah "terraforming", sebuah proses di mana para ilmuwan mengubah secara permanen iklim sebuah planet.
Kemajuan terbaru dalam biologi sintetis menandai masa depan di mana "mikroba perancang" membantu penjajah membangun pijakan di Planet Merah.
Beberapa peneliti dan pendukung eksplorasi bahkan menyarankan penggunaan mikroba perancang untuk mengubah bentuk Mars, mengubahnya menjadi dunia yang jauh lebih nyaman bagi manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Andalkan Snapdragon 7s Gen 4, Segini Skor AnTuTu Redmi Pad 2 Pro
-
Teaser Beredar, Realme GT 8 Pro Aston Martin F1 Limited Edition Siap Rilis
-
23 Kode Redeem FC Mobile 3 November: Dapatkan Pemain OVR 113, Gems, dan Rank Up Token Gratis!
-
Bracket dan Hasil Playoff MPL ID S16: ONIC Jadi Juara, AE Nomor 2
-
23 Kode Redeem FF 3 November: Segera Klaim Skin M1014, SG2 One Punch Man, dan Bundle Eksklusif!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?