Suara.com - Nintendo sempat semangat dalam menggarap game mobile. Dua judul telah diluncurkan juga mendapatkan tanggapan positif, yakni Super Mario Run dan Mario Kart Tour.
Kehadiran Super Mario Run dan Mario Kart Tour tersebut awalnya sebagai ketertarikan perusahaan asal Jepang itu untuk pasar game mobile.
Pasar game mobile memang menggiurkan walaupun hanya memakai format free to play namun memberikan keuntungan dari microtransactions.
President Nintendo, Shuntaro Furukawa juga sempat menyampaikan kalau perusahaannya akan mengeluarkan 2 sampai 3 game mobile tiap tahunnya.
Namun laporan Bloomberg terbaru, mengindikasikan Nintendo perubahan strategi yang tidak lagi melirik pasar game mobile.
Dikutip HiTekno.com dari IGN, laporan Bloomberg mendapati indikasi ini melalui report keuangan Nintendo yang mulai meninggalkan game mobile.
Dalam laporan keuangan perusahaan Jepang ini, disebutkan kalau mereka akan fokus untuk mengembangkan game di Nintendo Switch.
Karena pendapatan game Nintendo Switch seperti Animal Crossing memberikan kontribusi besar dalam pendapatan perusahaan ini.
Analis Serkan Toto mengatakan kepada Bloomberg, "Sejak dirilisnya Mario Kart Tour pada musim gugur 2019, pipeline mobile Nintendo kosong".
Baca Juga: Beli Game PC di Steam Bakal Dikenai Pajak 10 Persen, Mulai Juli 2020
Atau dengan kata lain, setelah game Mario Kart Tour tersebut Nintendo belum ada lagi game mobile yang mereka kembangkan.
Analis ini menambahkan kalau keuntungan besar dari Nintendo Switch mengurangi kebutuhan dan tekanan mereka untuk menambang keuntungan dari pasar game mobile.
Sebelumnya pula, Nintendo sempat menyatakan akan berkonsentrasi pada game moibile dengan menggandeng DeNA sebagai partner.
Namun DeNA dilaporkan tidak akan menggarap game baru sampai akhir tahun fiskal Jepang 31 Maret 2021 mendatang. Dengan kata lain tidak ada game mobile baru Nintendo.
Di lain sisi, Nintendo juga telah mearup lebih dari 1 miliar dolar AS dari game mobile mereka. Meski nampak besar, persuahaan ini tidak lagi berminat.
Dengan penjualan dan keuntungan Nintendo Switch yang terus naik, dan penjualan gamnya yang laris manis, tak heran jika meninggalkan pasar game mobile. [HiTekno.com]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Motorola Moto G57 dan G57 Power Resmi, HP Snapdragon 6s Gen 4 Pertama di Dunia
-
Dreame L10s Ultra Gen 3 Resmi ke RI, Robot Vacuum Harga Rp 12 Juta
-
Jadwal Baru Dirilis, Sertifikat Hasil TKA SMA 2025 Keluar Kapan?
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
POCO F8 Pro Lolos Sertifikasi, Kotak Penjualan Kemungkinan Tanpa Charger
-
Siap-siap! Harga HP Bakal Makin Mahal Tahun Depan, Ini Penyebabnya
-
Developer Butuh Waktu, Peluncuran Game Marvel 1943: Rise of Hydra Ditunda
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 November: Klaim Magic Curve dan Pemain 111-113
-
Fitur Tersembunyi WA Web, Ini Cara Blur Chat WhatsApp agar Tak Diintip
-
Perang Dagang Makin Panas! Amerika Serikat Resmi Larang Chip Nvidia ke China