Suara.com -
Para astronom berhasil menemukan galaksi dengan tingkat oksigen terendah yang pernah terdeteksi. Oksigen sendiri merupakan produk sampingan dari proses bintang. Semakin banyak oksigen yang ada, maka semakin tua umur sebuah galaksi.
Berkat perangkat lunak kecerdasan buatan (AI), para astronom kini menemukan sebuah galaksi yang memiliki 1,6 persen peran oksigen yang ada di Matahari.
Galaksi tersebut dikenal sebagai HSC J1631+4426 dan terletak 450 juta tahun cahaya dari Bumi. Tingkat oksigen rendah tersebut menunjukkan bahwa galaksi ini baru saja mulai membentuk bintang.
Dalam penemuan yang telah dilaporkan di The Astrophysical Journal, temuan galaksi semacam itu bisa dilakukan karena perangkat lunak dapat menganalisis sejumlah besar data yang dikumpulkan oleh Teleskop Subaru.
Dengan lebih dari 40 juta galaksi yang diamati oleh Subaru, perangkat lunak tersebut memilih 27 kandidat yang menarik dan menemukan HSC J1631+4426 memiliki kadar oksigen terendah.
"Untuk menemukan galaksi yang sangat redup dan langka, data dalam dan lapangan luas yang diambil dengan Teleskop Subaru sangat diperlukan," kata Dr Takashi Kojima dari Universitas Tokyo, seperti dikutip dari IFL Science pada Jumat (7/8/2020).
Galaksi ini menarik karena mewakili objek yang mulai terbentuk di akhir sejarah alam semesta, yang dapat memberi wawasan baru tentang pembentukan galaksi.
Karena perluasan alam semesta, materi tidak selalu menyatu menjadi bintang dan galaksi baru. Kemungkinan besar ini salah satu galaksi terakhir yang lahir. Sifat lain yang membedakan HSC J1631+4426 dari galaksi seperti Bimasakti adalah kecerahannya.
"Yang mengejutkan adalah massa bintang galaksi HSC J1631+4426 sangat kecil, hanya 0,8 juta massa Matahari. Massa bintang ini hanya sekitar 1/100.000 dari galaksi Bimasakti kita dan sebanding dengan massa gugus bintang di Bimasakti," ucap Profesor Masami Ouchi dari National Astronomical Observatory of Japan dan Universitas Tokyo.
Baca Juga: Misteri Galaksi X Akhirnya Terpecahkan, Begini Proses Terbentuknya
Galasi seperti HSC J1631+4426 adalah penemuan yang sangat langka. Tim ahli berharap ini akan memberikan lebih banyak wawasan tentang evolusi galaksi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari
-
6 HP Snapdragon 256 GB Termurah Mulai Rp2 Jutaan, Cocok untuk Gaming Ringan
-
5 Rekomendasi Tablet dengan SIM Card untuk Hadiah Natal Anak
-
5 HP Snapdragon RAM 8 GB untuk Multitasking Lancar Harga Rp2 Jutaan
-
5 HP RAM 12 GB di Bawah 2 Juta Terbaik 2025; Waspada Harga Naik, RAM Langka
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay
-
29 Kode Redeem FC Mobile Aktif 21 Desember 2025, Klaim Stam 115 dan Rank Up Gratis
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang