Tekno / Sains
Kamis, 10 September 2020 | 14:30 WIB
Ilustrasi tikus. [Pixabay]

Temuan ini menyarankan penargetan myostatin dan aktivin A bisa menjadi strategi terapi yang efektif, untuk mengurangi kehilangan otot dan tulang, yang terjadi pada astronot selama penerbangan luar angkasa yang diperpanjang, serta pada orang-orang di Bumi yang menderita atrofi.

Meski begitu, para ilmuwan menyadari bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari, mengingat objek percobaan menggunakan tikus.

"Meskipun tikus memiliki fisiologi yang sangat mirip dengan manusia, terkadang apa yang kita pelajari dari tikus tidak diterjemahkan secara tepat ke manusia. Masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mengembangkan pengobatan bagi manusia, tetapi kami percaya bahwa jenis strategi ini memiliki harapan yang besar," tutup Lee.

Lee dan timnya telah merinci temuan tersebut secara online di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 7 September.

Load More