Suara.com - Huawei menyatakan kekecewaan atas ketentuan lisensi untuk partisipasi operator dalam lelang 3,5 GHz dan 2,3 GHz yang diumumkan oleh Swedish Post and Telecom Authority (PTS).
"Tidak ada dasar faktual apapun untuk mendukung tuduhan bahwa Huawei menimbulkan ancaman keamanan. Kami menganggap tindakan pengecualian yang diberlakukan kepada Huawei hanya berdasarkan anggapan yang tidak berdasar, tidak adil, dan tidak dapat diterima," ujar Juru Bicara Huawei melalui keterangan resminya kepada Suara.com, Jumat (23/10/2020).
Keberadaan Huawei di Swedia selama 20 tahun, diklaim perusahaan tidak pernah terjadi insiden besar terkait isu keamanan (Zero Major Security Incident).
"Huawei adalah kontributor penting dan bukan ancaman bagi TIK Swedia. Huawei tidak pernah dan tidak akan pernah menyebabkan sedikit pun ancaman terhadap keamanan siber Swedia. Tidak melibatkan Huawei juga tidak akan membuat jaringan 5G Swedia lebih aman. Sebaliknya, persaingan dan inovasi akan sangat terhambat," bebernya.
Melihat kondisi ini, pihak Huawei berencana melakukan kajian dan penilaian lebih seksama terhadap dampak yang ditimbulkan oleh keputusan PTS ini. Sementara itu, diharapkan pemerintah Swedia akan mengevaluasi kembali keputusan tersebut dengan menjunjung tinggi semangat keadilan dan pasar terbuka.
"Kami akan menjajaki kemungkinan komunikasi lebih lanjut dengan otoritas terkait dan tetap berkomitmen untuk melayani pelanggan dan berkontribusi kepada masyarakat setempat,” tukasnya.
Seperti pemberitaan sebelumnya, regulator di Swedia telah melarang penggunaan peralatan telekomunikasi dari penyedia China, Huawei dan ZTE. Ini terjadi tepat sebelum lelang pemerintah untuk spektrum jaringan 5G yang dijadwalkan pada November 2020.
Sebagaimana melansir laman Gizmochina dari Aljazeera, Otoritas Pos dan Telekomunikasi Swedia (PTS) telah menyatakan bahwa persyaratan lisensi mengikuti penilaian oleh Angkatan Bersenjata Swedia dan Dinas Keamanan Swedia.
Baca Juga: Baru Dirilis, Performa Kamera Huawei Mate 40 Pro Langsung Puncaki DxOMark
Berita Terkait
-
Ikuti AS, Jaringan 5G Huawei dan ZTE Diblokir di Negara Ini
-
Jelang Peluncuran 22 Oktober, Ini Bocoran Terlengkap Huawei Mate 40
-
Spesifikasi Masih Misteri, Bocor Tanggal Peluncuran Huawei Nova 8
-
Genjot Infrastruktur 5G, China Bangun 600.000 Lebih BTS
-
Beredar Teaser Huawei Mate 40, Memiliki Desain Kamera Oktagonal?
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Diklaim Sebagai Laptop Teringan di Dunia, Fujitsu FMV UX-K3 Andalkan Core Ultra 7
-
Lolos Sertifikasi SDPPI, Peluncuran Redmi Note 15 Pro ke Indonesia Makin Dekat
-
Pembuat God of War Sebut Pengembang AAA Juga Butuh Game Kecil, Ini Alasannya
-
Debut 21 Oktober, Perusahaan Ungkap Varian Warna Realme GT 8
-
Bocoran Harga GTA 6 Beredar, Bakal Lebih Mahal?
-
5 HP Realme yang Kameranya Bagus, Hasil Tak Kalah dari iPhone
-
Cek Bansos Kemensos Error? Ini Cara Mudah Cek Penerima BLT Online 2024
-
Sederet Fitur Baru yang Ada di iPhone 17, Ketahui sebelum Putuskan Upgrade
-
Review Xiaomi 15T Pro: Kembalinya Julukan HP 'Flagship Killer'
-
Rumor: Disebut Jiplak iPhone, Samsung Galaxy S26 Pro Ditiadakan!