Suara.com - Para astronom menemukan lebih dari 1.200 lensa gravitasi baru menggunakan algoritme pembelajaran mesin (AI) yang dirancang khusus.
Lensa gravitasi terbentuk ketika cahaya dari sumber yang sangat jauh dan terang "dibelokkan" di sekitar objek yang sangat besar antara sumber cahaya dan pengamat.
Algoritme tersebut menelusuri peta yang dihasilkan oleh DESI (Dark Energy Spectroscopic Instrument) Legacy Imaging Surveys.
Survei ini mampu menemukan 1.210 lensa baru, hampir menggandakan jumlah lensa gravitasi yang diketahui manusia.
Penemuan ini telah dipublikasikan di The Astrophysical Journal.
"Sebuah galaksi masif melengkungkan ruangwaktu di sekitarnya, tetapi biasanya kita tidak memperhatikan efek ini," kata Xiaosheng Huang, penulis utama dari Universitas San Francisco, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (18/1/2021).
Dia menambahkan, hanya ketika sebuah galaksi tersembunyi tepat di belakang galaksi raksasa barulah lensa dapat dilihat.
Huang mengatakan, saat tim astronom memulai proyek ini pada tahun 2018, saat itu hanya ada sekitar 300 lensa yang dikonfirmasi.
Setiap galaksi masif memiliki syarat untuk menjadi lensa gravitasi kuat, tetapi hanya 1 dari 10.000 memiliki galaksi latar belakang sejajar dengan garis pandang pengamat untuk benar-benar melihat peristiwa pelensaan seperti itu.
Baca Juga: Benarkah Astrologi Bisa Dibuktikan secara Ilmiah? Simak Penjelasan Berikut
Objek-objek aneh ini memberikan wawasan tentang beberapa misteri terbesar alam semesta, seperti materi gelap dan energi gelap.
"Sebagai salah satu pemimpin dalam DESI Legacy Surveys, saya menyadari ini akan menjadi kumpulan data yang sempurna untuk mencari lensa gravitasi," ucap David Schlegel, penulis pendamping penelitian dari Lawrence Berkeley National Laboratory (LBNL).
DESI Legacy Surveys berasal dari observasi gabungan oleh tiga observatorium berbasis darat selama 1.405 malam, bersama dengan data bertahun-tahun dari Kitt Peak National Observatory, Cerro Tololo Inter-American Observatory, dan Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) NASA.
Data terakhir yang dirilisnya dibuat oleh 200 ilmuwan dan saat ini telah tersedia untuk digunakan oleh para ilmuwan di seluruh dunia.
Penelitian lensa gravitasi ini adalah salah satu yang pertama diterbitkan menggunakan kumpulan data tersebut.
Berita Terkait
-
Astronom Tri L Astraatmadja: Perjalanan Antariksa Baru Sebatas Tepi Pantai
-
Cerita Sudiyanto, Si Penemu Pompa Air HySu
-
Sudiyanto, Lawan Gravitasi Salurkan Air ke Tempat Lebih Tinggi
-
Roket Prototipe SpaceX Jalani Uji Coba, Manusia Bisa ke Mars
-
Fenomena Astronomi di Awal Bulan Agustus 2020, Puncak Hujan Meteor
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka
-
Item GTA 6 Muncul di GTA Online? Petunjuk Baru di Tengah Penantian Panjang
-
Studi Baru Ungkap Lebah Bumblebee Bisa Dilatih Mengenali Kode Morse