Suara.com - Bencana angin puting beliung tidak bisa dianggap sepele, karena bisa menimbulkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa. Apa saja penyebab angin puting beliung?
Penyebab Puting Beliung
Peneliti BMKG Bandung Yan Firdaus Permadhi menjelaskan, bahwa fenomena angin puting beliung dapat dibedakan menjadi dua faktor penyebab.
Yang pertama, saat terjadi puting beliung pada musim kemarau. Sedangkan, pada musim hujan, penyebab angin puting beliung dipicu oleh pertumbuhan awan cumulonimbus atau cb, di mana kemunculan awan cb tersebut biasanya tiba-tiba.
Cumulonimbus adalah sebutan untuk awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Cumulonimbus ini berasal dari Bahasa Latin, yaitu “cumulus” berarti terakumulasi dan “nimbus” berarti hujan.
Potensi terjadinya angin puting beliung juga akan bertambah besar saat pertumbuhan awan cumulonimbus semakin banyak.
Pengertian Angin Puting Beliung
Jadi bisa dibilang bahwa angin puting beliung atau yang biasa disebut juga dengan angin puyuh, angin ribut, angin leysus/leses ini adalah sebuah kejadian alam yang cukup berbahaya.
Walaupun terjadinya cukup singkat dan berada dalam area skala yang sangat lokal. Namun angin puting beliung ini berkecepatan tinggi, berkisar 63-90 kilometer/jam. Dengan kecepatan seperti itu, maka angin yang berputar dan membentuk pusaran ini mampu menghancurkan apa saja yang dilewati di depannya.
Baca Juga: Skenario Terburuk: Lima Fenomena Cuaca Kepung Indonesia Bersamaan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menjelaskan karakteristik kapan waktu terjadinya angin puting beliung, tentunya dengan tujuan agar masyarakat bisa mengetahui informasi ini dan lebih waspada.
Biasanya angin puting beliung terjadi saat pancaroba, baik peralihan dari musim penghujan ke kemarau ataupun sebaliknya. Angin puting beliung ini juga tidak memiliki siklus karena sangat jarang terjadi susulan di lokasi yang sama.
Selain itu, angin puting beliung lebih sering terlihat saat siang atau sore hari. Sangat jarang kejadian munculnya angin ini pada malam hari.
Nah, setelah mengetahui pengertian hingga penyebab angin puting beliung, lalu bisakah kita mendeteksi terjadinya fenomena alam itu? Apakah bisa kita mengantisipasinya?
Jawabannya adalah bisa! Namun kita hanya mempunyai waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam sebelumnya untuk bisa mendeteksi kemunculan angin puting beliung ini.
Seperti itulah penjelasan tentang penyebab angin puting beliung. Semoga informasi ini dapat menambah kewaspadaan kita semua.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman