Suara.com - Huawei membantah laporan yang mengatakan bahwa pihaknya akan menjual dua model ponsel premiumnya, Huawei P dan Mate, demikian diwartakan My Fix Guide pekan ini.
Dalam emailnya kepada media-media lokal China, Huawei mengatakan bahwa sama sekali tidak ada rencana untuk menjual bisnis ponselnya kepada pihak lain.
"Huawei akan terus membangun merek ponsel canggih terdepan dan berupaya menyediakan layanan serta pengalaman terbaik untuk konsumen," tegas Huawei pada awal pekan ini.
Bantahan ini disampaikan Huawei setelah Reuters pada Senin (25/1/2021) mewartakan bahwa Huawei akan menjual bisnis ponselnya ke sebuah konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan sokongan pemerintah daerah Shanghai, China.
Yang akan dijual adalah dua ponsel premium Huawei Mate dan Huawei P yang selama ini bertarung di pasar flagship melawan iPhone serta keluarga Samsung Galaxy S.
Berkaca pada Honor
Bantahan Huawei ini sedikit diragukan kesungguhannya. Perusahaan itu paa akhir tahun lalu juga membantah saat ada kabar bahwa submerek Honor akan dilego ke sebuah konsorsium yang disokong pemerintah lokal Shenzen. Belakangan Honor memang dijual juga oleh Huawei.
Honor kabarnya dijual agar merek itu tetap bertahan di pasar ponsel dunia. Dengan keluar dari naungan Huawei, merek Honor bisa terlepas dari sanksi ekonomi Amerika Serikat.
Mundurnya bisnis ponsel Huawei tak lepas dari sanksi pemerintah Amerika Serikat sejak era Donald Trump. Diramalkan presiden baru Amerika, Joe Biden tak akan segera mencabut sanksi Trump untuk Huawei.
Baca Juga: Tak Kuat Hadapi Sanksi Amerika, Merek Huawei P dan Mate Akan Dijual
Sanksi itu telah membuat Huawei tak bisa berhubungan dagang dengan perusahaan dan dilarang menggunakan teknologi Amerika. Jajaran ponsel teranyar Huawei tak bisa menggunakan aplikasi-aplikasi kunci Android seperti Youtube, Gmail, dan Google Play Store karena tak diberi akses ke sistem Google Mobile Service.
Kirin dan kutukan Trump
Tetapi yang paling parah adalah hilangnya akses ke teknologi pembuatan prosesor. Ponsel-ponsel Huawei selama ini menggunakan prosesor Kirin yang diproduksi sendiri oleh unit bisnis chipset Huawei, HiSillicon.
HiSillicon bergantung pada software perusahaan AS seperti Cadence Design System atau Synopsys Inc untuk mendesain prosesornya dan perakitannya diserahkan ke perusahaan Taiwan, TSMC, yang sialnya juga menggunakan peranti-peranti Amerika Serikat.
Kabarnya model Huawei P dan Mate dijual karena Huawei sudah kesulitan menyediakan prosesor Kirin untuk gawai-gawai tersebut. Tahun lalu diperkirakan bahwa stok Kirin milik Huawei akan habis tahun ini.
Huawei sendiri disanksi oleh rezim Trump karena dituding memiliki hubungan dengan militer Tiongkok dan memiliki risiko ancaman terhadap keamanan dalam negeri Amerika. Tudingan ini selalu dibantah oleh Huawei.
Berita Terkait
-
Huawei Nova 15 Ultra dan Pro Debut, Usung Kamera Unik 'Dual-Ring'
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
5 Tablet dengan RAM Besar Ramah Kantong, Spek Dewa Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Honor Win Debut Akhir Desember, HP Gaming dengan Baterai Super Jumbo
-
5 Tablet Snapdragon Paling Murah untuk Produktivitas Kerja bagi Karyawan Kantoran
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Huawei Nova 15 Ultra dan Pro Debut, Usung Kamera Unik 'Dual-Ring'
-
5 Tablet Xiaomi Terbaik untuk Kerja dan Multitasking, Mulai Rp1 Jutaan
-
HP Murah Infinix Note Edge Lolos Sertifikasi di Indonesia, Pakai Chipset Anyar
-
Hadirkan Vin Diesel, Peluncuran Game Ark 2 Ditunda hingga 2028
-
Kinerja Digiplus 2025 Moncer, Ekspansi Gerai dan Ekosistem Lifestyle Digital Jadi Kunci Pertumbuhan
-
5 Rekomendasi HP Wireless Charging Termurah, Mulai Rp2 Jutaan
-
5 Smartwatch dengan NFC Paling Murah, Praktis untuk Transaksi Cashless
-
Acer Perkuat Digitalisasi Sekolah lewat Altos IFP Series, Layar Interaktif 4K
-
Fitur Short hingga Leverage Tinggi Dorong Lonjakan Pengguna di Tengah Pasar Kripto Berfluktuasi
-
4 HP Snapdragon RAM 4 GB Paling Murah Mulai Sejutaan, Performa Stabil untuk Multitasking