Tekno / Internet
Kamis, 18 Februari 2021 | 18:14 WIB
CEO Facebook, Mark Zuckerberg saat memberikan kesaksian di depan Senat AS, Selasa (10/4/2018). [AFP]

"Aksi ini hanya mengonfirmasi kerisauan, yang diutarakan oleh semakin banyak negara tentang perilaku perusahaan-perusahaan Big Tech yang merasa lebih besar dari pemerintahan dan bahwa aturan tidak bisa diterapkan pada mereka," imbuh Morrison.

Sementara perusahaan-perusahaan media Australia juga mengkritik Facebook yang dinilai berbahaya, karena akan membuat berita-berita hoaks menyebar tanpa dihalangi oleh konten-konten terpercaya.

"Facebook telah secara signifikan meningkatkan peluang misinformasi, radikalisme berbahaya, dan teori konspirasi menguasai platformnya," tulis Lisa Davies, editor SMH seperti dilansir dari Reuters.

Load More