Suara.com - Para astronom telah lama mengetahui bahwa Andromeda sedang dalam jalur untuk bertabrakan dengan galaksi Bimasakti.
Tetapi, tidak banyak yang diketahui tentang apa yang akan terjadi pada lubang hitam raksasa di inti setiap galaksi.
Sekarang, simulasi dalam studi baru yang diterbitkan di Astronomy & Astrophysics pada 22 Februari, mengungkapkan prediksi yang akan terjadi.
Kedua galaksi akan bergabung menjadi satu galaksi elips raksasa yang disebut Milkomeda dalam waktu sekitar 10 miliar tahun.
Lubang hitam pusat akan mulai mengorbit satu sama lain dan akhirnya bertabrakan kurang dari 17 juta tahun kemudian.
Tepat sebelum lubang hitam saling bertabrakan, keduanya akan memancarkan gelombang gravitasi dengan kekuatan 10 quintillion Matahari.
Setiap sistem bintang dalam jarak 3,25 juta tahun cahaya dari Bumi yang memiliki kemampuan penginderaan gelombang gravitasi akan dapat mendeteksi tabrakan tersebut.
Data terbaru menunjukkan Andromeda mendekati Bimasakti dengan kecepatan sekitar 116 kilometer per detik.
Para ilmuwan di Sapienza University of Rome menggunakan simulasi komputer, yang mencakup tarikan gravitasi dari dua galaksi spiral satu sama lain serta kemungkinan adanya gas untuk menjelaskan bagaimana tabrakan galaksi akan terjadi.
Baca Juga: Terungkap! Ini Asal-usul Objek Misterius Oumuamua
Simulasi sebelumnya menunjukkan bahwa Andromeda dan Bimasakti diperkirakan bertabrakan dalam waktu sekitar 4 miliar hingga 5 miliar tahun.
Tetapi studi baru ini memperkirakan dua galaksi itu akan saling bertabrakan sekitar 4,3 miliar tahun dari sekarang dan sepenuhnya bergabung sekitar 6 miliar tahun kemudian.
"Perkiraan studi baru ini untuk tanggal merger Milkomeda sedikit lebih lama dari yang ditemukan tim peneliti lain," kata Roeland van der Marel, astronom di Space Telescope Science Institute, dikutip dari Science News, Selasa (23/3/2021).
Namun, perbedaan perkiraan tersebut bisa jadi sebagian karena ketidakpastian dalam pengukuran kecepatan Andromeda.
Berita Terkait
-
Satu-satunya dari Indonesia, Tim UGM Berprestasi di SAE Australasia 2020
-
Keren Abis, Tim Bimasakti UGM Unjuk Prestasi di SAE Australasia 2020
-
Pemburu Alien Deteksi Sinyal Misterius dari Sistem Bintang Terdekat
-
Ilmuwan Ungkap Penampakan Bimasakti 400 Ribu Tahun Mendatang
-
Astronom Ini Ungkap Alasan Mengapa Lubang Hitam Begitu Menakutkan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis