Tekno / Sains
Kamis, 15 April 2021 | 11:30 WIB
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak akibat gempa di kota Futaba, Prefektur Fukushima di Jepang pada 12 Maret 2011. [AFP/Jiji Press]

Namun, keputusan yang diumumkan oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga tersebut tidak akan menjadi kabar baik bagi para nelayan di Fukushima karena keyakinan publik akan keamanan ikan telah terusik.

Ilustrasi radiasi nuklir. [Dan Meyers/Unsplash]

Di sisi lain, organisasi lingkungan internasional Greenpeace dengan keras mengutuk keputusan tersebut dan mengatakan telah mengabaikan hak asasi manusia serta hukum maritim internasional.

Pemerintah juga dituding telah memilih "opsi termurah" dalam menangani limbah radioaktif.

Load More