Suara.com - Pemerintah Jepang mengumumkan rencana untuk membuang lebih dari satu juta ton air limbah olahan, dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang rusak ke Samudra Pasifik selama beberapa dekade mendatang.
Menurut Yoshiaki Harada, mantan menteri lingkungan hidup, mengalirkan air limbah ke laut adalah satu-satunya pilihan.
Air limbah terus terkumpul di tangki penyimpanan di lokasi tersebut selama satu dekade, setelah tsunami membanjiri pembangkit listrik pada 2011.
Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo, yang mengelola situs tersebut, yakin bahwa penyimpanan akan membludak pada 2022. Pembuangan air yang terkontaminasi tersebut dijadwalkan akan dimulai pada 2023.
"Kami sadar bahwa kami tidak dapat terus menyimpan lebih banyak air," kata Kenji Abe, juru bicara unit dekomisioning dan dekontaminasi Tepco, seperti dikutip dari CNET, Kamis (15/4/2021).
Setelah gempa Bumi ganda yang dahsyat di lepas pantai timur laut Jepang pada 2011, reaktor Fukushima ditutup.
Namun, gempa tersebut mengakibatkan tsunami setinggi hampir 15 meter yang melanda dan membanjiri pabrik. Sayangnya, tiga dari empat reaktor di pabrik terlalu panas sehingga menyebabkan kerusakan dan ledakan.
Insiden tersebut dilaporkan sebagai bencana nuklir terburuk sejak insiden Chernobyl pada 1986, memaksa lebih dari 150.000 orang mengungsi.
Meskipun satwa liar tumbuh subur di zona evakuasi, reaktor yang hancur masih mengandung zat radioaktif.
Baca Juga: Kapal Israel Ditembak Rudal di Dekat Laut UEA, Pejabat Tuduh Iran Pelakunya
Air apa pun yang dipompa sebagai pendingin atau yang dikumpulkan dari tanah dan hujan menjadi terkontaminasi.
Air tersebut diolah dengan proses yang dikenal sebagai ALPS (Advanced Liquid Processing System) yang mampu menghilangkan sebagian kontaminasi radioaktif, tetapi tidak semuanya.
Teknologi pengolahan memungkinkan 62 dari 63 elemen radioaktif di dalam air untuk dibersihkan, tetapi hanya satu yang tersisa, yaitu tritium.
Bentuk hidrogen yang langka ini tetap berada di air yang diolah dan sekarang akan dibuang ke laut. Air tersebut diyakini tidak menyebabkan risiko kesehatan manusia yang signifikan dalam dosis kecil.
Namun, air mungkin perlu mendapatkan perawatan tambahan sebelum dibuang ke laut. Menurut laporan The New York Times pada 2019, lebih dari 75 persen air masih mengandung materi selain tritium.
"Optiknya buruk, tetapi pemerintah Jepang sebenarnya melakukan hal yang benar. Dengan mengencerkan campuran tritium atau air dengan air laut biasa, tingkat radioaktivitas dapat diturunkan ke tingkat yang aman sebanding dengan yang terkait dengan radiasi dari batuan granit atau pencitraan medis," kata Nigel Marks, peneliti di Curtin University, Australia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Bola Emas Misterius di Dasar Laut Alaska, Bikin Bingung Para Ilmuwan
-
Wikipedia hingga ChatGPT Terancam "Kiamat Internet", Koalisi Damai Desak Komdigi Cabut Aturan PSE
-
vivo X300 Series Resmi di Indonesia: Kamera Gahar, Baterai Monster, Mulai Rp 14 Jutaan
-
5 Tablet Dual OS Spek Kencang, Bikin Kuliah dan Kerja Makin Naik Performa
-
Solusi Cerdas Ini Diklaim Mampu Genjot Penjualan Hingga 50 Persen
-
27 Kode Redeem FF 21 November 2025, Flower of Love dan Skin FFWS Gratis
-
Telkomsel MAXStream Studios Gebrak JAFF 2025, Hadirkan Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
23 Kode Redeem FC Mobile 21 November 2025, Panduan Event Glorious Eras & UEFA PrimeTime
-
6 Smartwatch dengan GPS Paling Murah untuk Pencinta Aktivitas Outdoor
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan