Suara.com - Pengamat keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan pengelola sistem data perusahaan atau administrator data dapat memanfaatkan bounty hunter atau komunitas yang rutin melakukan pemindaian guna mencari celah keamanan sistem yang terkoneksi ke internet.
Di luar negeri praktik menggunakan jasa bounty hunter sudah sangat lazim. Bounty hunter sendiri bekerja mirip peretas, tetapi alih-alih memanfaatkan celah keamanan untuk keuntungan sendiri, ia akan melaporkan temuannya ke perusahaan.
“Jika berhasil menemukan celah keamanan, bounty hunter akan menginformasikan kepada pengelola sistem tersebut dan administrator seharusnya berterima kasih kepada mereka,” kata Alfons dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (30/7/2021).
Menurut dia, temuan bounty hunter ini dapat bermanfaat agar dugaan kebocoran data konsumen seperti yang baru-baru ini dialami oleh BRI Life tidak kembali terjadi.
Namun, Alfons menambahkan, banyak juga administrator yang tidak menghargai atau malah memusuhi bounty hunter yang dianggap menyusahkan atau menambah pekerjaan.
Padahal, lanjut dia, jika terjadi kebocoran data karena eksploitasi celah keamanan, administrator menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
"Administrator harusnya berterima kasih kepada bounty hunter jika mendapatkan informasi kebocoran data dan segera memperbaiki kelemahan tersebut, kalau perlu secara teratur melakukan pentest untuk menjaga keamanan server yang menjadi tanggung jawabnya," katanya.
Ia mengatakan kurangnya penghargaan terhadap komunitas ini secara tidak langsung dapat menyebabkan aksi pemerasan. Kondisi itu dapat membuat bounty hunter beralih untuk mengeksploitasi dan menyandera data dari sistem yang mengandung celah keamanan tersebut.
"Semoga hal ini tidak berlanjut dan menginspirasi bounty hunter menjadi pemeras, karena sudah capai-capai beritikad baik menginformasikan adanya kelemahan atau celah keamanan, tetapi bukannya dihargai malah diabaikan, dihindari, atau dimusuhi,” katanya. [Antara]
Baca Juga: Langkah Cepat BRI Life dalam Kasus Kebocoran Data Diapresiasi
Berita Terkait
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
HP Disalahgunakan untuk Prostitusi Online, Tiara Aurellie Tuntut Keadilan
-
Palo Alto Networks Perkenalkan Cortex AgentiX: Tenaga AI Canggih Siap Merevolusi Keamanan Siber
-
IPOT Ungkap Email-OTP Biang Kerok Pembobolan Akun Investor Pasar Modal
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari