Suara.com - Zenius menghadirkan wadah baru bagi orang tua dan anak untuk jelajahi dunia belajar bersama melalui ZeniusLand.
ZeniusLand adalah platform belajar yang dirancang khusus untuk mengembangkan kemampuan fundamental dan cara berpikir kritis siswa sekolah dasar di Indonesia.
Platform ini menyediakan permainan edukatif untuk meningkatkan kecerdasan kognitif maupun emosional anak.
Selain itu, platform terbaru dari Zenius ini pun bisa menambah semangat eksplorasi dan belajar anak, dengan mengenalkan karakter animasi yang membuat kegiatan belajar anak jadi semakin menyenangkan.
Siswa SD dapat menguasai Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris melalui metode gamifikasi seru.
Dengan ZeniusLand, siswa dapat memulai petualangan dalam mengejar ilmu pengetahuan bersama Tiga Sekawan, mewakili nilai-nilai karakter anak yang perlu digali sejak dini; Gika untuk kemampuan logika, Imaji untuk imajinasi, dan Aksa untuk literasi.
“Melalui ZeniusLand, kami berharap dapat memotivasi siswa-siswi di Indonesia untuk belajar dengan cara yang menyenangkan," ungkap Sabda P.S, Founder dan Chief Education Officer Zenius, dalam keterangan resminya, Minggu (26/9/2021).
Menurutnya, sisi menyenangkan dalam kegiatan belajar harus dibangun sedini mungkin, seperti sejak usia sekolah dasar.
"Jika siswa sudah menumbuhkan 'kecintaan belajar', maka niscaya mereka akan memiliki motivasi ini untuk terus memelihara rasa ingin tahu dan mempelajari hal-hal baru hingga dewasa,” jelas dia.
Baca Juga: Kelas Pintar Memperkenalkan Versi Terbaru GURU
Kebutuhan untuk menumbuhkan semangat belajar ini sangat krusial di Indonesia.
Menurut data Programme for International Student Assessment (PISA) dari 2000-2018, Indonesia selalu menetap pada peringkat 10 terbawah dari semua negara partisipan survei.
Pada survei terakhir di tahun 2018, siswa Indonesia berada di peringkat ke-6 terendah untuk skor membaca, peringkat ke-7 terendah untuk matematika, dan peringkat ke-9 terendah untuk sains.
Ironisnya, ketiga skor di mata pelajaran fundamental ini justru mengalami penurunan dari riset sebelumnya pada 2015.
Walaupun riset PISA menguji siswa-siswi berusia 15 tahun, nyatanya keterampilan fundamental merupakan bekal yang penting untuk dilatih sedini mungkin, terutama di umur sekolah dasar.
Studi Global Save the Children pada Juli 2020 juga mengindikasikan bahwa 8 dari 10 anak tidak dapat mengakses bahan pembelajaran yang memadai selama diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober: Klaim Pemain 111-113 dan 15 Juta Koin
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Baterainya Tahan 10 Hari, Cocok Dipakai Traveling
-
20 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober: Berhadiah Jersey Langka, XP Booster, dan Elite Player Drop
-
Raisa Trending di X, Begini Komentar Netizen Tanggapi Isu Perceraiannya
-
Komdigi Ungkap Depo Judi Online Tembus Rp 17 Triliun di Semester 1 2025
-
Game Sword of Justice Dirilis 7 November 2025 ke iOS, Android, hingga PC
-
25 Kode Redeem Free Fire 22 Oktober: Berhadiah Bundle Atlet, Skin Timnas dan Pet Eksklusif!
-
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Lapisan Pelindung Setangguh iPhone 17 Pro
-
Axioo Hype R X8 OLED Resmi Meluncur: Laptop OLED dengan Ryzen 7, Super Ringan Seharga Rp 8 Jutaan
-
Menguak Potensi Krisis Air Bersih di Balik Kecanggihan AI