Suara.com - Ratusan pembuat video game China telah setuju melarang konten yang berbahaya secara politis, nihilistik historis, kotor dan pornografi, berdarah dan menakutkan.
Sebanyak 213 perusahaan, termasuk pemain industri top Tencent dan NetEase, berjanji juga akan memberlakukan pembatasan pada pemain di bawah umur, sebagaimana melansir dari Dailymail, Minggu (26/9/2021).
Perusahaan juga berjanji dalam pernyataan bersama untuk mengawasi produk mereka yang berbau 'pemujaan uang' atau 'kewanitaan' dalam permainan mereka.
Mereka berjanji melakukan semua upaya mengatasi anti-kecanduan dan secara ketat menegakkan batasan waktu layar anak-anak melalui pengenalan wajah dan teknologi identifikasi lainnya.
Pihak berwenang China dalam beberapa pekan terakhir memberlakukan pembatasan ketat pada industri game bernilai miliaran dolar di negara itu.
Pemerintah membatasi pemain di bawah 18 tahun hanya tiga jam waktu bermain game seminggu dan memerintahkan bisnis untuk menghapus penggambaran lelaki 'banci' dari aplikasi mereka.
Perusahaan papan atas juga diperintahkan oleh regulator bulan ini untuk berhenti fokus pada keuntungan dan mendapatkan penggemar, dengan perusahaan yang dianggap melanggar aturan terancam hukuman.
Ini terjadi di tengah peluncuran regulasi lebih luas yang bertujuan untuk mengekang sektor teknologi berpengaruh di negara itu.
Termasuk keamanan data baru yang keras dan undang-undang privasi online serta aturan yang membatasi kekuatan algoritme aplikasi untuk membentuk aktivitas online pengguna.
Baca Juga: Konten Video Game Makin Tenar di TikTok, Wujud Nyata Perkembangan e-Sports
Pada saat yang sama, pemerintah Komunis negara itu mengejar selebriti dan idola musik, menyalahkan mereka karena mempromosikan 'estetika abnormal' dan nilai-nilai tidak sehat di kalangan pemuda China.
Perusahaan mengatakan bahwa mereka tidak akan menempatkan iklan yang menampilkan selebriti yang telah 'melanggar hukum atau tidak etis'.
Perusahaan telah meningkatkan pembatasan pada anak di bawah umur, dengan Tencent meluncurkan fungsi pengenalan wajah 'patroli tengah malam' pada Juli lalu.
Tetapi para gamer muda terus mencari cara untuk mengatasi aturan tersebut. Mereka menggunakan akun game yang terdaftar atas nama orang dewasa.
Awal bulan ini, China memberlakukan aturan digital baru untuk memastikan 'internet Marxis' dan memerangi intimidasi online dan berita palsu.
Situs harus mempromosikan nilai-nilai sosialis dan mempromosikan pendidikan tentang Partai Komunis yang berkuasa dan pencapaiannya, menurut pedoman yang diterbitkan oleh Dewan Negara.
Berita Terkait
-
Gemparkan China, Muncul Virus Flu Burung Varian Baru, Dua Orang Tertular
-
Eskalasi di Laut China Selatan Meningkat, Posisi Panglima Lebih Tepat di Jabat TNI AL?
-
Waduh! China Kembali Temukan Kasus Flu Burung H5N6 Pada Manusia
-
Menperin Lepas Ekspor Mesin Cuci Produksi Pabrik Baru Panasonic, Hasil Relokasi dari China
-
Kepala Bank Sentral Amerika: Masalah Evergrande Tidak Berdampak Pada Ekonomi Global
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
Terkini
-
Vivo X300 Vs. Xiaomi 17: HP Fragship Adu Cepat, Adu Kamera dan Baterai!
-
One UI 8.5 Ditunda Gara-Gara Galaxy S26 Plus? Ini Penjelasan Lengkapnya!
-
Top 10 Game Terpopuler di Indonesia 2025 yang Seru Dimainkan, Bukan Cuma Roblox
-
Bocoran Xiaomi 17 Ultra, HP Premium dengan Kamera 200MP!
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
-
Riset Indosat: Jika Indonesia Serius Adopsi AI, PDB Bisa Tembus Rp 2.326 Triliun di 2030
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan