Suara.com - Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi menyampaikan, konektivitas digital jadi salah satu peluang yang masih bisa dimanfaatkan Indonesia di tengah kondisi pandemi Covid-19.
"Pemerintah sangat sadar, konektivitas jadi salah satu peluang yang masih bisa dimanfaatkan, walaupun di tengah kondisi pandemi Covid-19," ujar Dedy dalam diskusi virtual bertajuk Konektivitas Digital dan Pemulihan Pasca Pandemi COVID-19, Jumat (11/2/2022).
Ia menyampaikan sektor informasi dan komunikasi menjadi satu-satunya sektor yang masih tumbuh positif selama tiga kuartal berturut-turut pada 2020. Padahal, sektor lain justru mengalami perlambatan.
"Kita melihat ada 10,5 persen pertumbuhan Year-on-Year (YoY), dan itu terus tumbuh sampai sekarang. Ini menandakan bahwa ruang digital itu bisa menjadi salah satu jawaban untuk pemulihan pasca-pandemi Covid-19," paparnya.
Untuk itulah, kata Dedy, Indonesia perlu melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital dan pendukungnya. Inklusivitas yang dimaksud tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga manusianya.
"Inklusivitas itu tidak hanya untuk daerah yang tidak ada internet, tapi juga apakah orang itu bisa menggunakan internet atau tidak, bisa menggunakan secara positif atau tidak, bisa produktif atau tidak," terang Dedy.
Dedy menjelaskan, Kementerian Kominfo tengah mempercepat pembangunan infrastruktur digital, dari yang awalnya selesai 2032 menjadi 10 tahun lebih cepat ke tahun ini atau 2023.
Menurutnya, ada 12.548 desa yang belum terjangkau sinyal 4G dari total 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia. Kemudian ada 150.000 titik layanan publik dari total sekitar 500.000 yang belum memiliki internet memadai.
Untuk itulah, Kominfo membangun menara base transceiver station (BTS) bersama operator seluler hingga meluncurkan satelit SATRIA-1 yang direncanakan debut pada 2023.
Baca Juga: Ada 9,2 Juta UMKM Indonesia yang Beralih ke Digital Selama Pandemi Covid-19
Kemudian Kominfo juga tengah mengembangkan jaringan tulang punggung Palapa Ring dengan menyambungkan tiga titik menjadi Palapa Ring Terintegrasi. Jaringan tersebut juga akan dibangun ke Ibu Kota Negara baru di wilayah Kalimantan.
Berita Terkait
-
Internet Masuk Desa Siap Jangkau Empat Desa di Aceh
-
CCSI Konektivitas Digital, Mitsui&Co.Ltd. Jepang, dan Pracheta Nusa Telekom Kerja Sama Tingkatkan Konektivitas Digital
-
DIN G20 Bisa Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital
-
Menkominfo: DIN G20 Jembatan untuk Bawa Startup Indonesia Naik Kelas
-
DIN G20 Diharapkan Jadi Wadah Kolaborasi Startup di Level Global
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya