Indeks Massa Tubuh yang lebih rendah juga ditemukan dan mencapai puncaknya pada masa remaja awal (10-14 tahun) untuk anak-anak Muslim yang terpapar Ramadhan, dibandingkan dengan saudara kandung mereka yang tidak terpapar.
Angka kematian di bawah usia tiga bulan dan di bawah satu tahun lebih tinggi pada anak-anak dari ibu Muslim ketimbang ibu non-muslim. Ibu Muslim ini diketahui terpapar Ramadhan saat berada dalam trimester pertama kehamilan.
Demikian pula, penelitian lain menemukan bahwa angka kematian balita lebih tinggi pada anak yang lahir dari ibu Muslim yang terpapar Ramadhan saat mengalami masa pembuahan, fase trimester pertama, maupun trimester kedua kehamilan.
Insiden disabilitas penglihatan, pendengaran, dan pembelajaran meningkat di antara orang dewasa Muslim yang melalui Ramadhan saat masih dalam bulan pertama di kandungan ibunya.
Demikian pula, di Indonesia, penelitian lain mengidentifikasi skor yang lebih rendah pada tes kemampuan kognitif dan skor matematika yang lebih rendah di antara anak-anak berusia 8 hingga 15 tahun yang berada dalam kandungan selama Ramadhan.
Meski demikian, studi lain yang mengukur intelligence quotient (IQ) menemukan bahwa puasa Ramadhan selama kehamilan tidak berpengaruh pada perkembangan intelektual.
Dibandingkan dengan Muslim yang tidak terpapar Ramadhan saat di kandungan, Muslim yang terpapar lebih berisiko mengalami gejala kesulitan bernapas atau didiagnosis dengan penyakit paru-paru.
Paparan puasa Ramadhan sebelum kelahiran juga dikaitkan dengan kesehatan umum yang lebih buruk, peningkatan risiko penyembuhan luka yang lambat, serta nyeri dada. Rata-rata, muslim yang terpapar memiliki tekanan nadi yang lebih tinggi daripada Muslim yang tidak terpapar.
Beberapa efek negatif teramati dalam fase pembuahan atau trimester pertama kehamilan yang beririsan dengan bulan Ramadhan. Hal ini sejalan dengan teori fetal programming, yang menyatakan selama trimester pertama, janin berada dalam kondisi paling rentan terhadap efek negatif dari lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Sambut Ramadhan, Ini Deretan Bantuan dari Pemerintah 2022, Terbaru Ada BSU untuk Pekerja
Efek terkuat mungkin juga terjadi karena banyak perempuan yang berpuasa di awal kehamilannya, sebagaimana dilaporkan oleh penelitian berbasis survei di Jakarta.
Dampak pada ekonomi
Pada aspek ekonomi, laki-laki Muslim di Irak dan Uganda yang terpapar Ramadhan selama bulan pertama di kandungan cenderung tidak memiliki rumah tinggal pribadi jika dibandingkan dengan non-muslim.
Logika di balik alasan itu tampaknya juga dijawab oleh sebuah penelitian di Karibia bahwa orang dewasa berusia 24- 55 tahun memiliki kemungkinan pekerjaan yang lebih rendah (dengan pendapatan lebih kecil) jika mereka terpapar Ramadhan sekitar bulan ketujuh kehamilan dibandingkan dengan non-Muslim.
Di Indonesia, penurunan yang signifikan dalam jam kerja ditemukan di antara perempuan yang terpapar Ramadhan saat berusia 18-65 tahun. Tidak ada temuan signifikan yang diamati di antara laki-laki dewasa yang terpapar. Demikian pula, penelitian lain menunjukkan orang dewasa yang terpapar Ramadhan bekerja lebih sedikit selama sepekan.
Apakah benar ini dampak dari efek tunggal?
Berita Terkait
-
Perkara Sepele, Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan Ribut Besar Sampai Guling-Guling dan Baju Robek
-
Sambil Tertawa, Ari Lasso Akui Contek Judul Lagu Dewa 19 dan Andra Ramadhan Saat Garap Hampa
-
Jule Tak Bantah Isu Selingkuh, Pernyataan Klarifikasinya Tuai Kritik Pedas
-
Buka Suara setelah Lama Diam, Julia Prastini Akui Skandal Perselingkuhan
-
Striker Timnas Indonesia Belum Terima Kenyataan Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Teknologi Bertemu Seni: SMARTFREN Malam 100 Cinta 2025 Tampilkan Orkestra Digital untuk Negeri
-
Pemerintah Diminta Siap Hadapi AI, dari SDM hingga Perkuat Keamanan Siber
-
Garmin Instinct Crossover AMOLED: Perpaduan Ketangguhan dan Keanggunan dalam Satu Smartwatch Hybrid
-
Redmi Turbo 5 Bakal Lebih Tangguh dengan Baterai Jumbo
-
Microsoft Dikecam Akibat Fitur Gaming Copilot yang Langgar Privasi
-
Komdigi Target 38 Kabupaten/Kota Punya Kecepatan Internet 1 Gbps di 2029, Ini Caranya
-
3 Cara Menghubungkan iPhone ke PC, Mudah dan Cepat untuk Transfer Data
-
BRIN Gelar INARI EXPO 2025: Dorong Kolaborasi dan Riset untuk Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Klaim 60.000 Token dan 9.500 Gems di Hari Sumpah Pemuda
-
Spesifikasi Moto G06 Power: HP Murah Sejutaan dengan Baterai Jumbo 7.000 mAh