Suara.com - Sampel debu Bulan mikroskopis dari misi Apollo 11 yang dikumpulkan oleh astronaut Neil Armstrong, berhasil dilelang seharga 504.375 dolar AS atau sekitar Rp 7,1 miliar.
Rumah lelang Bonhams melelang debu Bulan tersebut sebagai bagian dari Penjualan Sejarah Luar Angkasa yang diadakan pada Rabu (13/4/2022) di New York.
Jumlah tersebut jauh di bawah perkiraan pra-lelang Bonhams sebesar 800.000 hingga 1,2 juta dolar AS.
"Sampel debu Bulan ini dikonfirmasi NASA menjadi bagian dari sampel Bulan pertama yang dikumpulkan oleh astronaut Apollo 11," kata Ian Ehling, direktur buku dan manuskrip Bonhams, sebelum membuka penawaran dengan harga 200.000 dolar AS.
Lelang tersebut dimenangkan setelah menerima tujuh tawaran, di mana nama pemenang tidak disebutkan.
Penjualan sukses ini menandai akhir dari sejarah panjang yang rumit untuk sampel debu Bulan tersebut.
Sampel tersebut sebelumnya ditemukan di lapisan tas yang digunakan untuk menampung sampel Bulan pertama.
Partikel debu Bulan digunakan oleh kurator NASA untuk menentukan bahwa kantong tersebut digunakan pada misi Apollo 11 setelah dijual dilelang pemerintah pada 2015.
Setelah NASA menolak untuk melepaskan tas tersebut, rangkaian gugatan diajukan oleh pemenang lelang dan membuat tas sampel menjadi milik pembeli.
Baca Juga: Modul Apollo 11 yang Dipakai Neil Armstrong Diyakini Masih Mengorbit Bulan
Sengketa hukum selanjutnya berakhir dengan NASA menyerahkan sampel uji setelah kantong itu dilelang seharga 1,8 juta dolar AS pada 2017.
NASA umumnya menyatakan bahwa sampel Bulan yang diperoleh Apollo adalah harta nasional dan bukan untuk kepemilikan pribadi.
Namun pengecualian telah dibuat untuk kenang-kenangan yang disimpan astronot.
Sampel kontingensi Apollo 11, yang mencakup 492 gram material sebesar 0,4 inci serta 12 fragmen batu yang lebih besar dari 0,4 inci tetap disimpan oleh NASA.
Dilansir dari Space.com, Jumat (15/4/2022), penjualan legal material Bulan yang diambil astronaut jarang terjadi.
Sebelumnya pada 2018, rumah lelang Sotheby melelang satu-satunya debu Bulan lepas dan tiga kerikil yang dibawa kembali oleh robot penjelajah Luna 16 milik Uni Soviet pada 1970.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag
-
Varian Warna Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Usung Spek Gahar