Suara.com - Para ilmuwan berhasil menanam tanaman pertama di tanah Bulan dari tiga misi Apollo untuk pertama kalinya. Keren banget!
Semua tanaman yang tumbuh di tanah Bulan berkembang dengan lambat dan relatif buruk dan analisis genetik menunjukkan perubahan yang mengarah pada tanaman mengalami stres.
Pertumbuhan yang buruk dapat menjadi perhatian. Saat NASA bersiap untuk mengirim astronaut kembali ke Bulan melalui program Artemis, mampu menanam makanan di tanah selain Bumi selama misi luar angkasa jangka panjang akan menjadi semakin penting.
"Kemampuan untuk membawa tanaman dengan sukses ke Bulan adalah bagaimana kita akan menanam makanan kita sendiri dan bagaimana kita akan tinggal di sana untuk sementara waktu tanpa persediaan," kata Robert Ferl, profesor ilmu hortikultura di University of Florida dan penulis studi tersebut, seperti dikutip dari Space.com pada Sabtu (14/5/2022).
Ferl juga mencatat bahwa menanam tanaman di Bulan dapat memberikan kegunaan potensial lainnya, termasuk memurnikan udara, menghilangkan karbon dioksida yang dihembuskan manusia, dan menghasilkan air bersih.
Untuk penelitian ini, para ahli menggunakan sampel tanah Bulan atau yang disebut regolith, yang diambil selama misi Apollo 11, 12, dan 17.
Dalam ketiga sampel tersebut, tim ilmuwan menumbuhkan spesimen laboratorium umum, tanaman kecil yang disebut selada thale (Arabidopsis thaliana).
Untuk perbandingan, para ahli juga menumbuhkan tanaman serupa di jenis tanah yang terbuat dari abu vulkanik yang ditemukan di Bumi, yang disebut JSC-1A oleh NASA.
Para peneliti mampu menumbuhkan Arabidopsis di ketiga sampel. Namun, tanaman yang tumbuh paling buruk adalah tanaman yang menggunakan tanah sampel Apollo 11, di mana tanah tersebut paling terpapar di permukaan Bulan.
Baca Juga: NASA Ungkap Ada Asteroid Sebesar 1.600 Kaki Akan Mendekati Bumi dalam Hitungan Hari
Mengingat Bulan tidak memiliki atmosfer pelindung seperti Bumi, permukaannya sering dihantam meteorit hingga pecahan atom.
Sementara itu, tumbuhan yang berkembang lebih baik menggunakan tanah dari sampel Apollo 12 dan 17.
Sedangkan, semua tanaman yang tumbuh di abu vulkanik buatan laboratorium tumbuh lebih cepat dan lebih besar daripada tanaman di tanah Bulan.
Selain itu, analisis genetik tanaman mengungkapkan bahwa dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh di abu vulkanik, tanaman yang tumbuh di tanah Bulan memiliki banyak gen yang terkait dengan garam, logam, dan stres oksidatif.
Ketika tim ahli mengelompokkan tanaman berdasarkan penampilan, para peneliti menemukan bahwa tanaman yang terlihat paling buruk berukuran kecil dan berwarna hitam kemerahan serta memiliki perubahan genetik paling banyak.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa tanah yang lebih terpapar di permukaan Bulan lebih buruk bagi tanaman, yang mungkin disebabkan oleh perubahan akibat paparan sinar kosmik dan angin Matahari.
Berita Terkait
-
SMAN Banua Kalsel Resmi Diperkenalkan Jadi Sekolah Garuda Transformasi
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Kenalan dengan Dennis Guido, Kreator Sains Pangan Lokal: Kini Jadi TikTok Change Maker 2025
-
NASA Siapkan Opsi Nuklir untuk Cegah Asteroid Tabrak Bulan
-
Ramadan 2026 Berapa Minggu Lagi? Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 18 Februari
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
CSIRTradar: Platform Baru Amankan Indonesia dari Kebocoran Data di Dark Web
-
Oppo Reno 15 Pro Max Dirumorkan Pakai Dimensity 9400
-
Moto G06 Power Masuk Indonesia, HP Murah Sejutaan Motorola dengan Baterai 7.000 mAh
-
POCO M7 Resmi Rilis di Indonesia, Bawa Baterai 7.000 mAh dan RAM Gede dengan Harga Rp2 Jutaan!
-
4 Kemiripan Calon PM Jepang dengan Jokowi, Netizen: Kurang Masuk Gorong-Gorong
-
Infinix XPAD 20 Pro Resmi ke RI, Tablet Murah Banyak Fitur AI Harga Rp 2 Jutaan
-
Analisa Roy Suryo dan Profesor Kampus Singapura Mirip: Gibran Belum Lulus, Setara Kelas 1 SMA
-
Huawei Pura 80 Masuk Indonesia, HP Kamera Terbaik di Dunia Versi Lebih Murah
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Oktober: Ada Zidane-Dembele 113 dan 30 Ribu Gems
-
Huawei Watch GT 6 dan 6 Pro Resmi: Jam Tangan Mewah Harga Mulai Rp 3 Jutaan