Suara.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Laksana Tri Handoko mengungkapkan salah satu rencana investasi yang dijajaki Indonesia ke Elon Musk adalah pembangunan Bandar Antariksa.
Handoko mengatakan saat ini BRIN melakukan percepatan program penginderaan jauh berbasis 18 satelit operasional, bukan eksperimental.
"Ini yang kami tawarkan ke pihak swasta untuk masuk. Dengan skala ekonomi sebesar ini, selanjutnya kami bisa meminta setengahnya untuk diluncurkan dari Indonesia, yang otomatis akan menghidupkan program bandar antariksa," kata Handoko saat dihubungi Suara.com, Senin (16/5/2022).
Dia menjelaskan, pembangunan bandar antariksa ini tidak bisa dilakukan secara mandiri oleh Indonesia, harus bekerjasama dengan swasta dan pelaku global seperti Elon Musk.
"Di atas ini model bisnis yang dibangun. Karena untuk satelit dan lain-lain harus ada swasta yang masuk, karena memang potensi bisnisnya besar," ucapnya.
Bahkan, lanjut Handoko, bukan tidak mungkin selanjutnya Indonesia akan memasukkan program alih teknologi roket karena bisa lebih murah bila roket minimal dirakit di Tanah Air.
"Indonesia harus menguasai teknologi antariksa karena Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat tergantung pada satelit, baik untuk penginderaan jauh (remote sensing) maupun telekomunikasi," tuturnya.
Meski begitu, Handoko mengklaim belum ada kesepakatan antara Indonesia dan Elon Musk karena masih dalam masa penjajakan.
"Terkait dengan Elon kami akan melihat dulu model bisnis apa yang akan dibawa ke sini," tutup Handoko.
Baca Juga: Usai Bertemu dengan Jokowi, Elon Musk Jadwalkan November ke Indonesia
BRIN sebelumnya mengungkap rencana membangun bandar antariksa di Biak, Papua. Lokasi itu dinilai sangat cocok sebagai tempat peluncuran roket karena berada satu derajat di bawah garis khatulistiwa sehingga membuat peluncuran roket lebih efisien, karena butuh sedikit bahan bakar.
Tetapi warga Biak menolak rencana ini. Selain merusak lingkungan, pembangunan bandar antariksa akan merampas tanah ulayat warga dan tempat mereka mencari kehidupan.
Berita Terkait
-
7 Pilihan Sunscreen untuk Cuaca Panas Ekstrem Indonesia, Minimal SPF 45 Sesuai Saran BRIN
-
Mengapa Ada Suhu Panas serta Hujan Angin di Bulan Ini? BRIN dan BMKG Beri Penjelasan
-
BRIN Temukan Mikroplastik dalam Hujan, Pemprov DKI: Ini Alarm Lingkungan
-
Komdigi Denda Elon Musk Rp 78 Juta Gara-gara Konten Pornografi di X
-
Bagaimana Peneliti BRIN Gunakan Data Warna Laut untuk Perkuat Ekonomi Biru, Intip Caranya
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?
-
SIPD ASN Punya Fitur Apa Saja: Cek Bedanya dengan Info GTK
-
Penjualan iPhone 17 Series Laris Lampaui iPhone 16, Model Air Tak Sesuai Harapan
-
Cara Menggunakan Meta AI di WhatsApp, Ternyata Sangat Mudah!
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober: 26 Ribu Gems dan Paket 111-113 Menanti
-
Ciri-Ciri Player Dark System Game Mobile Legends, Musuh Tersembunyi yang Merusak Rank-mu!
-
Ditandu hingga Lakukan Prosesi Basuh Kaki, Video 'Pangeran' Gibran Tuai Perbincangan Netizen
-
Spesifikasi PC Jurassic World Evolution 3: Minimal RAM 16 GB dan Intel Core i5
-
3 HP Xiaomi yang Kompatibel Wireless Charging: Tak Perlu Repot Bawa Kabel
-
Indosat dan Komdigi Perkuat Registrasi eSIM dengan Teknologi Biometrik