Suara.com - Perusahaan konsultan teknologi, Accenture, memaparkan riset terkait tren metaverse di Indonesia. Meskipun ada peluang sukses, teknologi masa depan ini juga memiliki efek negatif untuk Indonesia.
"Metaverse itu kan terdiri dari AI dan AR/VR. Nah yang dikhawatirkan adalah penyalahgunaan teknologi deepfake," ujar Managing Director of Applied Intelligence Accenture, Budiono, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Dari hasil riset bertajuk Accenture Technology Vision 2022: Metaverse Continuum, sebanyak 100 persen eksekutif Indonesia mengkhawatirkan adanya deepfake dan/atau disinformasi dalam metaverse.
"Misalnya teknologi deepfake ini bisa melahirkan sebuah buzzer virtual, yang menyebarkan informasi yang salah via metaverse," kata Budiono.
Kendati demikian, penyalahgunaan deepfake ini bisa diberantas lewat teknologi baru yang berfungsi untuk cross-check fakta.
"Saya yakin ke depannya bakal ada teknologi seperti itu, walaupun untuk saat ini belum muncul konsepnya," terang dia.
Secara rinci, Budiono menyampaikan tiga fokus utama yang menjadi perhatian responden bisnis terkait dampak negatif AI di metaverse. Pertama adalah pengancaman dan perusakan reputasi dengan persentase 67 persen.
Masalah kedua adalah kebocoran dan pelanggaran TI atau keamanan dengan persentase 63 persen. Lalu poin ketiga adalah penipuan dan scam dengan persentase 60 persen.
Sekadar informasi, hasil riset ini diungkap dalam laporan Accenture Technology Vision 2022 yang menyasar lebih dari 60 pemimpin bisnis dan teknologi dari delapan industri di Indonesia. Riset ini dilakukan pada Desember 2021 hingga Januari 2022.
Baca Juga: Riset: Perusahaan Indonesia Yakin Metaverse Berdampak Positif untuk Bisnis
Di sisi lain, Managing Director of Technology Accenture Retno Kusumawati juga mengungkap dampak negatif lain dari metaverse. Menurutnya, masyarakat nantinya akan sulit membedakan mana dunia nyata dan mana dunia digital.
"Salah satu efek negatif metaverse mungkin kita tidak bisa lagi membedakan mana dunia nyata dan mana dunia digital," jelas Retno.
Kendati demikian, Accenture percaya kalau teknologi kecerdasan buatan (AI) tetap membawa efek baik untuk bisnis perusahaan Indonesia. Dengan dunia maya yang akan menjadi realitas, kini saatnya bagi para pemimpin untuk mempersiapkan bisnis mereka dalam menghadapi tren ini.
"Tercatat sebanyak 92 persen eksekutif Indonesia melaporkan bahwa organisasi mereka berkomitmen untuk melakukan validasi sumber data dan menggunakan otentik AI," jelas Budiono. [Antara]
Berita Terkait
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
Ancaman Deepfake Buat Perbankan Tekor Rp2,5 Triliun
-
IShowSpeed Murka Usai Jadi Korban Deepfake Sora 2
-
Gawat! Deepfake Real-Time Mulai Dijual di Darknet, Harganya Cuma Segini
-
Video Viral Dokter Tirta 'Bocorkan' Obat Wasir Murah, Aslinya Cuma Video Deepfake Penipu
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya