Suara.com - Serangkaian ledakan di Matahari dapat menyebabkan badai Matahari "kanibal" yang menghantam Bumi.
Dalam beberapa hari terakhir, Matahari mengalami dua lontaran massa koronal atau CME, di mana partikel-partikel keluar dari permukaan Matahari.
Semburan partikel tersebut saat ini sedang menuju Bumi, di mana itu dapat menyebabkan gangguan pada satelit dan sistem penting lainnya.
Saat kedua ledakan itu menuju ke arah Bumi, bersama-sama keduanya bisa saling "memakan" satu sama lain, sehingga dapat menjadi satu ledakan yang lebih kuat.
Kanibalisme seperti itu terjadi ketika satu CME terlempar keluar dari Matahari, kemudian diikuti oleh ledakan lain yang lebih energik dan lebih cepat, yang akan "memakan" semburan pertama.
Menurut laporan Live Science, ledakan Matahari pertama terjadi pada Minggu (14/8/2022), sementara CME kedua terjadi pada Senin (15/8/2022).
Kedua ledakan Matahari tersebut diperkirakan akan menghantam Bumi sekitar pada hari ini, Kamis (18/8/2022) atau Jumat (19/8/2022).
Ada kemungkinan kedua lontaran itu akan menghasilkan badai geomagnetik kelas G3, yang disebut sebagai badai kuat.
Peristiwa semacam itu dikategorikan dalam skala mulai dari G1 hingga G5, dengan kelas terakhir dapat menyebabkan masalah sistem tenaga yang meluas dan pemutusan komunikasi.
Baca Juga: Pertama Kalinya, Ilmuwan Menamai Gelombang Panas
Dilansir dari Independent, Kamis (18/8/2022), para ahli memperkirakan skenario paling buruk bahwa badai Matahari minggu ini hanya mencapai kelas G3.
Itu dapat menyebabkan masalah kecil untuk beberapa sistem tenaga, gangguan pada satelit, dan masalah dengan sistem navigasi.
Peristiwa ini juga dapat memicu terjadinya aurora di wilayah selatan yang lebih jauh dari biasanya.
Dengan kata lain, fenomena tersebut juga dapat terlihat di langit Inggris Utara atau New York.
Para pengamat mengatakan bahwa Matahari masih dalam periode yang sangat aktif.
Para ilmuwan memperkirakan akan terjadi tingkat aktivitas Matahari tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Berita Terkait
-
BRIN: Indonesia Berisiko Rendah Terdampak Badai Matahari
-
Ilmuwan Temukan Batuan Bulan di Antartika, Mengandung Gas dari Bumi
-
Ilmuwan Identifikasi Teratai Terbesar di Dunia, Berusia 177 Tahun
-
Ilmuwan Temukan Kristal Baru Misterius, Terawetkan di Dalam Debu Meteorit
-
Ilmuwan Identifikasi Kasus Pertama Penularan Covid-19 Dari Kucing ke Manusia
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November 2025, Klaim Gems dan Pemain 113 Gratis
-
33 Kode Redeem FF 13 November 2025, Dapatkan Shotgun Mematikan Permanen di Momen Ini
-
Vivo X300 dan X300 Pro Rilis 20 November, Debut OriginOS ke Indonesia
-
26 Kode Redeem FC Mobile 13 November 2025, Banjir Pemain OVR 113 Cuma-cuma
-
Cara Membuat Identitas Kependudukan Digital (IKD) Setara KTP
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November 2025: Klaim Pemain Bintang dan Koin Gratis!
-
Vivo V70 Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 7 Gen 4
-
5 Tokoh Nasional Kecam Gus Elham: Ada Menteri dan Petinggi PBNU
-
4 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan yang Tetap Andal: Memori Lega, Baterai Awet
-
Google Siap Hukum Aplikasi Android yang Boros Baterai