Suara.com - Media sosial menjadi sarana mengembangakan kreativitas dan mengekspresikan ide lewat tulisan, foto serta video tanpa batas dengan segala kemudahan dalam memanfaatkan dan mengaksesnya.
Okky Alparessi pegiat media sosial dan health influencer mengatakan, banyak pengguna tidak percaya diri di media sosial.
“Mempercayai opini orang lain tentang kita menjadi salah satu penyebab tidak percaya diri di media sosial," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (27/9/2022).
Menurut dia, penyebab selanjutnya adalah sugesti negatif terhadap diri sendiri dan tidak bersungguh-sungguh dalam mengusahakan sesuatu.
Selanjutnya, okky menjelaskan, sosial media adalah salah satu tempat yang baik untuk membangun kepercayaan diri asalkan tahu caranya.
“Pertama jangan membanding-bandingkan diri kita dengan pengguna lain, yang kedua memahami value diri kita, bersucure not insecure, follow team bukan hanya influencer dan terakhir fokus pada tujuan”, jelasnya.
Sementara itu, Dewi S. Sari Partnership and Strategic Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) mengatakan, hate speech menjadi bibit perpecahan di media sosial.
"Ucapan penghinaan dan kebencian atau yang biasa disebut hate speech bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya rasa tidak percaya diri di media sosial," terangnya.
Selain itu, dia menambahkan, juga bisa menyebabkan tekanan sosial, stress, putus asa, trauma hingga bunuh diri dan perpecahan.
Baca Juga: Bahaya! 5 Tips Menghindari Orang Mesum di Media Sosial
Menurut Dewi, salah satu hal yang menyebabkan hate speech adalah mudah percaya hoaks.
“Selain itu, Literasi digital yang belum merata dan tidak berpikir kritis juga menjadi hal terciptanya ujaran kebencian, tuturnya.
"Malas melakukan verifikasi dan belum cakap memilah informasi dari sumber yang kredibel juga menjadi penyebab terjadinya hate speech”, jelasnya.
CEO Guru Youtuber dan Global Influencer School Dirgantara Wicaksono mengajak peserta webinar untuk berani membuat konten di media sosial.
“Semua bisa menjadi konten kreator, karena setiap orang punya potensi diri serta keunikannya tersendiri untuk mengembangkan kreativitas yang dimiliki dan menjadikannya sebagai sebuah konten yang menarik”, ungkapnya.
Dia menuturkan, banyak jenis konten bermanfaat yang bisa kita buat untuk ditampilkan di media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
50 Kode Redeem FF Terbaru 15 November 2025, Klaim Bundle dan Emote Eksklusif Gratis
-
Youth Economic Summit 2025 : Perkembangan Transformasi Media Manfaatkan Kecanggihan Teknologi
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 November 2025, Gratis Icon 108+ dan Belasan Ribu Gems
-
Red Dead Redemption Hadir di Konsol Modern dan Mobile Mulai 2 Desember
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
-
5 HP Memori Besar Paling Murah November 2025 di Bawah Rp 2 Jutaan, Performa Ngebut Anti Ngelag!
-
5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
-
5 Tablet 11 Inci Paling Murah untuk Produktivitas, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
5 Tablet Anak dengan Fitur Parental Control, Aman untuk Main Sekaligus Belajar
-
Oppo Perkenalkan Apex Guard: Standar Baru Kualitas Smartphone, Debut di Find X9 Series