Ini menempatkan tuntutan serius pada keamanan perangkat seluler dan cara data disimpan sembari menjaga privasi.
Perusahaan akan melawan faktor manusia dalam keamanan siber untuk mengendalikan ancaman orang dalam dan rekayasa sosial demi melindungi data pengguna.
Perusahaan dapat berinvestasi dalam solusi pencegahan kebocoran data serta edukasi pengguna yang lebih menyeluruh untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber.
Kaspersky juga memprediksi, kita akan mendengar lebih banyak kekhawatiran tentang privasi pada metaverse.
Jumlah data yang dihasilkan orang hanya dengan melakukan pembayaran non tunai dan membawa ponsel sepanjang hari sudah cukup untuk menarik kesimpulan yang paling sensitif.
Sementara metaverse berjanji untuk menghadirkan pengalaman offline ke dunia online, dunia online sudah terlebih dahulu menguasai dunia fisik.
Selain itu, menjalani kehidupan modern yang nyaman disertai dengan risiko privasi: misalnya, memesan makanan atau menggunakan layanan transportasi online akan menghasilkan, paling tidak, geodata yang sensitif.
Namun, kesadaran privasi semakin meningkat, dan orang-orang mulai mengambil tindakan pencegahan untuk mengamankan akun pribadi dan meminimalkan jejak digital mereka.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengasuransikan diri terhadap pelanggaran data.
Baca Juga: 3 Perusahaan Terknologi Dunia dalam Memanfaatkan Dunia Metaverse
Vladislav Tushkanov, pakar privasi di Kaspersky melihat pada 2022, aktivitas regulasi menggeser pasar data global pada pemain lokal.
Pada saat yang sama, dia menambahkan, tahun ini menunjukkan bagaimana pengumpulan data konsumen dapat berdampak langsung pada hubungan antara warga negara dan pemerintah.
"Selain itu, kami tidak dapat menyangkal bahwa topik seperti metaverse, AI, atau pembelajaran mesin akan tetap menjadi sorotan para pakar privasi pada tahun 2023. Namun, kami percaya bahwa peristiwa
geopolitik dan ekonomi tahun 2022, serta tren teknologi baru, akan menjadi faktor utama yang memengaruhi lanskap privasi pada tahun 2023,” tukasnya.
Berita Terkait
-
Bukti Apple Makin Serius Garap Metaverse
-
Bukan Metaverse, Mark Zuckerberg Sebut WhatsApp Jadi Ladang Cuan Selanjutnya
-
Lima Besar Skema Penjahat Dunia Maya di Tengah Acara Olahraga Terbesar, Waspada Hadiah Gratis Nonton Piala Dunia 2022
-
Prediksi Ancaman peretasan 2023: Kabel Bawah Laut dan Kebocoran Data Jadi Target Serangan Siber
-
Indosat-Telkom Kolaborasi Percepat 5G, IoT, dan Metaverse di Indonesia
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
Terkini
-
5 Rekomendasi Tablet Rp1 Jutaan RAM 8GB Cocok untuk Multitasking!
-
Oppo A6x 5G Siap Rilis, HP Murah Mirip iPhone Ini Bakal Masuk ke Indonesia?
-
Bocoran Fitur Vivo X300 FE dan OnePlus 15s, HP Compact Spek Tinggi
-
Rilis Maret 2026: Remake Assassins Creed Black Flag Hadirkan Upgrade Grafis dan Gameplay Modern
-
Permudah Pembuatan Iklan: Meta Tambahkan Fitur AI Baru, Makin Praktis!
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 26 November: Raih Skin Digimon, Diamond, dan Bundle Keren
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 November: Klaim Glorious 112-115 dan Reward Kejutan
-
Cara Mematikan Mode Senyap iPhone, Dijamin Suara Notifikasi Muncul Lagi
-
4 Rekomendasi Smartwatch yang Paling Akurat Hitung Langkah Kaki, Andalan Diajak Jalan dan Lari
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian