Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan kalau cuaca ekstrem akhir 2022 dan awal 2023 tidak akan separah cuaca ekstrem 2019. Salah satu penyebabnya adalah nihilnya la nina.
Kendati demikian Kepala BMKG Dwikorita Karnawati tetap berpesan kepada masyarakat agar selalu waspada cuaca ekstrem karena ada kesamaan antara tahun ini dengan 2019.
"Justru salah satu alasan kenapa kami gencarkan informasi dan press conference ini dikhawatirkan dapat terjadi seperti itu (cuaca ekstrem 2019). Semoga tidak," kata Dwikorita saat konferensi pers virtual pada Selasa (27/12/2022) kemarin.
Ia menuturkan, cuaca ekstrem 2019 terjadi lantaran tingginya intensitas hujan akibat Seruakan Dingin dari dataran Asia dan juga Monsun Asia. Bedanya saat itu terjadi pula fenomena la nina.
"Saat itu dapat meningkatkan curah hujan sampai 70 persen, bersamaan dengan Seruakan udara dingin," ucapnya.
Bahkan cuaca ekstrem 2019 saat itu disebut Dwikorita sebagai kategori lebih dari ekstrem. Pasalnya curah hujan ekstrem memiliki batas 150mm hingga 24 jam.
"Saat itu (2019) sampai 327 mm sampai 24 jam. Bedanya sekarang adalah la ninanya levelnya lebih rendah," lanjut dia.
Meski la nina lemah, cuaca ekstrem akhir tahun ini masih disertai dengan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) maupun arus lintas ekuatorial yang juga menyebabkan tingginya curah hujan disertai peningkatan kecepatan angin.
"Lebih baik bersiaga dan berjaga-jaga. Semoga tidak terjadi," harap dia.
Baca Juga: Perayaan Tahun Baru Terancam Bencana, BMKG Sebut Wilayah Ini yang Berpotensi Terdampak Cuaca Ekstrem
Sebelumnya, BMKG mengumumkan adanya potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia selama dua hari ke depan, 28-30 Desember 2022.
Cuaca ekstrem tersebut berpeluang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, dan tanah longsor.
Berdasarkan prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF), daftar wilayah potensi cuaca ekstrem di tanggal tersebut yaitu sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT.
Berita Terkait
-
Perayaan Tahun Baru Terancam Bencana, BMKG Sebut Wilayah Ini yang Berpotensi Terdampak Cuaca Ekstrem
-
Heboh Badai Dahsyat 28 Desember, Ini Prediksi Cuaca BMKG Lengkap Se-Indonesia
-
Dilanda Cuaca Ekstrem, BMKG: Ini Wilayah yang Berstatus Siaga Bencana Hidrometeorologi
-
Heboh Kabar Bakal Ada Badai di Jabodetabek, Ini Kata BMKG
-
Cara Menghadapi Cuaca Ekstrem yang Benar, BMKG Prediksi Cuaca Buruk Sepekan Kedepan
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 23 November: Klaim Pemain OVR Tinggi, Gems, dan Rank Up
-
Komdigi Temukan Situs Coretax Palsu, Mirip Buatan DJP Kemenkeu
-
Komdigi Bidik 60.000 Orang Melek Digital, Lindungi Anak dari Konten Negatif Internet
-
Jelajahi Dunia Digital: Panduan Menggunakan Komputer untuk Semua Usia
-
6 Tempat Investasi Online untuk Pemula, Aman dan Cuan
-
Server MCP Microchip, Jembatan Akses Data Produk ke Tools AI dan LLM
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah untuk Lari, Harga di Bawah Rp500 Ribu
-
Cara Download Gambar dari Pinterest dengan Benar
-
Kenapa Tidak Banyak Orang Kidal? Ini Alasannya menurut Penelitian
-
36 Kode Redeem FF 23 November 2025, Diamond Gratis Hingga Karakter Digimon Cocok untuk Bernostalgia