Suara.com - Perwakilan Gedung Putih baru-baru ini menuduh bahwa Elon Musk adalah sosok antisemit (Anti-Semit). Berikut terdapat penjelasan mengenai apa itu antisemit dan mengapa istilah tersebut bisa muncul.
Sebagai informasi, Elon Musk membuat kehebohan dan mendapat kritikan dalam beberapa hari terakhir oleh Negara Barat. Pada Kamis (16/11/2023) lalu, Media Matters mengunggah laporan mengenai aktivitas platform X.
Kolompok nirlaba tersebut mengungkap bahwa media sosial milik Elon Musk mempunyai algoritma yang menjunjung tinggi Adolf Hitler dan Nazi. Elon Musk memperoleh serangan dari media setelah dia mengaku setuju dengan unggahan yang menuduh komunitas Yahudi dianggap mendorong kebencian terhadap kulit putih.
Usai laporan dari Media Matters for America viral, beberapa perusahaan besar seperti Disney, IBM, Oracle, dan lain-lain langsung menangguhkan semua iklannya di X.
Dikutip dari BBC, Gedung Putih menuduh Elon Musk mengulangi "kebohongan mengerikan" tentang orang-orang Yahudi, setelah pemilik X tampak menyetujui postingan antisemit di platform tersebut. Pada hari Rabu, Musk membalas postingan yang membagikan teori konspirasi antisemit, dan menyebutnya sebagai "kebenaran aktual".
Musk membantah bahwa postingan tersebut bersifat antisemit. “Kami mengutuk keras promosi kebencian antisemit dan rasis yang menjijikkan ini,” kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates dalam mengkritik Elon Musk. X Corp baru-baru ini buka suara dan menuntut balik Media Matters for America.
Apa itu antisemit?
Antisemit atau (Anti-Semitism) adalah sikap permusuhan atau diskriminasi terhadap orang Yahudi sebagai penganut agama serta kelompok ras yang diciptakan pada tahun 1879 oleh agitator Jerman.
Oleh Negara Barat, sentimen ini dikategorikan sebagai salah satu bentuk rasisme. Dikutip dari Brittanica dan laman resmi pemerintah AS, antisemit atau anti-Yahudi merupakan sikap rasisdimensi yang menargetkan orang-orang Yahudi karena, salah satunya, disebabkan karakteristik biologis mereka.
Baca Juga: Elon Musk Ikut Khawatir Sam Altman Dipecat OpenAI, Singgung AI Bisa Ancam Umat Manusia
Sikap antisemit bahkan bisa bertahan meski terdapat orang-orang Yahudi telah berpindah agama atau yang orangtuanya berpindah agama. Pada 26 Mei 2016, 31 negara anggota International Holocaust Remembrance Alliance (IHRA), dimana Amerika Serikat menjadi salah satu anggotanya, mengadopsi 'definisi kerja' anti-Semitisme yang tidak mengikat secara hukum pada sidang pleno di Bukares.
"Dengan umat manusia yang masih dirugikan oleh… antisemitisme dan xenofobia, komunitas internasional mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memerangi kejahatan-kejahatan tersebut," bunyi pernyataan pada deklarasi mereka.
Berdasarkan pleno oleh anggota IHRA, antisemit didefinisikan sebagai persepsi tertentu terhadap orang Yahudi, yang dapat diungkapkan sebagai kebencian terhadap orang Yahudi. Manifestasi retoris dan fisik dari antisemitisme ditujukan kepada individu Yahudi atau non-Yahudi dan/atau properti mereka, terhadap institusi komunitas Yahudi dan fasilitas keagamaan.
Manifestasinya mungkin mencakup penargetan negara Israel, yang dianggap sebagai kolektivitas Yahudi. Namun, kritik terhadap Israel yang serupa dengan kritik terhadap negara lain tidak dapat dianggap antisemit. Antisemitisme sering kali menuduh orang-orang Yahudi berkonspirasi untuk merugikan kemanusiaan, dan sering kali menyalahkan orang-orang Yahudi karena “mengapa ada yang salah.
Menurut TimesofIsrael, deretan daerah serta negara dengan orang-orang penganut antisemit terbanyak di dunia adalah Palestina, Irak, Yaman, Algeria, Libya, Tunisia, Kuwait, Bahrain, Yordania, Maroko, UEA, dan Qatar. Meski AS adalah anggota IHRA, tak sedikit netizen Amerika yang menganut sikap antisemit.
Itulah tadi penjelasan mengenai apa itu antisemit dan mengapa istilah tersebut bisa muncul dari Negara Barat dan Amerika Serikat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa