Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan sejumlah dampak teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk dunia kesehatan.
Menurutnya, perkembangan teknologi di sektor patologi anatomi telah memberikan dampak besar. Proses diagnosis penyakit, penelitian medis, perawatan pasien, serta inovasi pun telah berkembang pesat.
“Inovasi teknologi seperti AI dan data analytics mampu meningkatkan efisiensi diagnosis dan rekomendasi medis kepada pasien dengan cepat dan aksesibel, membantu tenaga kesehatan melakukan tindakan medis hingga meningkatkan kualitas layanan kesehatan,” kata Menkominfo, dikutip dari siaran pers Kominfo, Minggu (17/12/2023).
Budi Arie menjabarkan, adopsi teknologi digital dalam patologi anatomi telah mentransformasi proses histopatologi. Dulu itu memerlukan penggunaan mikroskop secara manual, kini menjadi sistem patologi digital.
Menurutnya sistem patologi digital seperti pencitraan digital, mikroskop virtual, hingga Whole Slide Imaging (WSI) juga telah memungkinkan para patolog bekerja dengan gambar resolusi tinggi dari sampel jaringan secara elektronik.
“Sistem patologi digital turut memberikan kemudahan dalam memfasilitasi konsultasi jarak jauh, kolaborasi antara ahli dan penyimpanan data yang lebih efisien,” tuturnya.
Ditambahkan dia, pandemi Covid-19 juga telah membuka luas adopsi teknologi digital di bidang kesehatan. Budi Arie menilai hal itu dapat dilihat dari kebutuhan layanan kesehatan yang cepat dan akurat telah mendorong berbagai inovasi teknologi.
5 Efek negatif AI di dunia kesehatan
Kendati begitu, Budi Arie tak menampik kalau teknologi AI juga memiliki efek buruk untuk dunia kesehatan.
Pertama, munculnya potensi pelanggaran prinsip perlindungan data pribadi pasien akibat ketidaksiapan infrastruktur dan tata kelola data. Kedua, biaya yang relatif tinggi dalam proses adopsi AI.
Baca Juga: MSI Memperkenalkan Laptop Prestige 13 dan Prestige 16 AI Evo dengan Prosesor Core Ultra
Ketiga, mengakibatkan adanya potensi miskonsepsi penggunaan kecerdasan buatan dengan anggapan AI lebih kredibel dan efisien konsultasi medis tanpa penegakan diagnosis dari tenaga kesehatan.
Keempat, terdapat bias dalam sistem AI apabila data yang digunakan untuk machine learning tidak representatif terhadap semua populasi, sehingga bisa merugikan kelompok marginal.
"Terakhir, belum adanya regulasi dan aturan hukum tentang pemanfaatan teknologi AI di bidang kesehatan,” tandasnya.
Berita Terkait
-
MSI Memperkenalkan Laptop Prestige 13 dan Prestige 16 AI Evo dengan Prosesor Core Ultra
-
Berbeda dari AI, Ini Pengertian Artificial General Intelligence
-
Proyek Satelit Satria 2 Dimulai 2024, Nilai Investasi Rp 13,7 Triliun
-
Uji Coba Sukses, Satelit Satria 1 Resmi Beroperasi di Indonesia Januari 2024
-
Terlibat Kasus Korupsi BTS 4G, Bersih-bersih BAKTI Kominfo Dimulai Tahun Depan
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
12 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 20 September 2025, Ada Hadiah Pemain OVR Tinggi
-
42 Kode Redeem FF Hari Ini 20 September 2025, Klaim Scar Megalodon Alpha, SG2, dan Diamond Gratis
-
Telkomsel, Indosat, XL Kompak Bentuk Telco API Alliance Lindungi dari Hacker!
-
LG K-Wave Festival: Belajar K-Pop Dance, Masak Makanan Korea, Hangeul, dan Gratis!
-
Chipset Xiaomi 17 Pro Disebut Siap Tandingi SoC Milik iPhone 17 Pro
-
Pendidikan dan Jejak Karier Wahyudin Moridu: Viral Gegara 'Mau Rampok Uang Negara'
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan yang Tidak Cepat Panas, Teman Setia para Pekerja
-
DLC untuk Sonic Racing CrossWorlds Bocor, Ada Karakter Avatar dan SpongeBob
-
7 HP 1 Jutaan Terbaik 2025 dengan RAM Besar, Kamera Canggih Baterai Awet!
-
6 Rekomendasi Game Horor Android Terbaru 2025 yang Layak Dicoba