Suara.com - Konektivitas 5G saat ini telah menjadi arus utama dan semakin banyak ponsel yang mendukung jaringan ini. Namun, beberapa pengguna mungkin bertanya-tanya bagaimana hal itu akan meningkatkan kehidupan dibandingkan teknologi 4G/LTE yang telah menjadi standar selama dekade terakhir.
Jika pengguna berencana untuk menggunakan ponsel dengan jaringan 5G dan bertanya-tanya apakah itu layak dilakukan, maka pengguna harus mengetahui keunggulan 5G dan perbedaan dengan LTE.
Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan antara 5G dan LTE:
Meskipun banyak orang yang memuji kecepatan lebih tinggi sebagai manfaat paling signifikan dari 5G, itu bukanlah satu-satunya keunggulan yang dimilikinya dibandingkan LTE.
Dengan banyaknya frekuensi 5G yang berbeda, beberapa di antaranya tumpang tindih dengan layanan 4G/LTE, pengguna mungkin menemukan kecepatan di beberapa area menunjukkan sedikit peningkatan.
Hal ini terutama berlaku di daerah pedesaan di mana frekuensi 5G pita rendah yang lebih lambat digunakan untuk menyediakan jangkauan yang lebih luas di daerah berpenduduk jarang.
Di sisi lain, pusat kota yang padat penduduknya menggunakan spektrum mid-band dan mmWave yang jauh lebih cepat untuk jangkauan 5G, namun ini juga akan terbagi untuk lebih banyak pengguna.
Tetapi, pengguna mungkin juga bertanya pada diri sendiri seberapa penting kecepatan asli di ponsel. Sebagian besar orang tidak mengunduh film berdurasi penuh melalui koneksi seluler, dan streaming Netflix dalam 4K UHD biasanya hanya memerlukan bandwidth 15-25Mbps, kecepatan yang dapat dicapai dengan mudah di jaringan 4G/LTE.
Secara umum, kecepatan unduh yang lebih cepat bukan satu-satunya keunggulan kinerja 5G. Ada metrik lain yang lebih penting yaitu latensi.
Baca Juga: Redmi Pad Pro 5G Resmi, Tablet Murah Xiaomi Harga Rp 4 Jutaan
Latensi memiliki dampak yang jauh lebih besar pada perangkat seluler dibandingkan kecepatan transfer. Saat ponsel harus membuat koneksi jaringan baru setiap kali pengguna menyegarkan umpan media sosial, menautkan ke halaman web baru, atau mengirim atau menerima pesan baru, waktu yang diperlukan untuk menyiapkan dan memutuskan koneksi inilah yang menyebabkan latensi muncul.
Sejak awal, salah satu tujuan desain teknologi 5G adalah mengurangi latensi sebanyak mungkin.
Rata-rata latensi yang ada pada koneksi LTE sebesar 50 hingga 80 ms, sementara koneksi 5G biasanya memiliki latensi rata-rata 10 ms. Ini akan membuat aktivitas ponsel akan terasa lebih lancar dan lebih responsif.
Di sisi lain, jaringan LTE atau 4G saat ini masih banyak digunakan. Walau begitu, beberapa operator baru-baru ini mulai mematikan jaringan 3G lama dan bahkan hal ini membuat beberapa ponsel berfitur lama tidak dapat digunakan.
Meskipun ponsel pintar 5G sudah tersedia saat ini, hal tersebut tidak terjadi pada dua atau tiga tahun lalu, dan tidak semua orang melakukan peningkatan ke ponsel baru setiap tahunnya.
Tidak ada rencana khusus untuk menghentikan penggunaan 4G/LTE secara bertahap, dan sebagian besar analis yakin hal ini baru akan terjadi pada 2030 ketika jaringan dan perangkat 6G pertama sudah mulai bermunculan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Vivo X300 Vs. Xiaomi 17: HP Fragship Adu Cepat, Adu Kamera dan Baterai!
-
One UI 8.5 Ditunda Gara-Gara Galaxy S26 Plus? Ini Penjelasan Lengkapnya!
-
Top 10 Game Terpopuler di Indonesia 2025 yang Seru Dimainkan, Bukan Cuma Roblox
-
Bocoran Xiaomi 17 Ultra, HP Premium dengan Kamera 200MP!
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
-
Riset Indosat: Jika Indonesia Serius Adopsi AI, PDB Bisa Tembus Rp 2.326 Triliun di 2030
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan