Suara.com - Perubahan besar kini terjadi dalam lanskap media di era disrupsi digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria menilai bahwa media besar saat ini sedang mengalami kesulitan, sementara media kecil yang memiliki biaya operasional lebih efisien mampu bertahan.
"Kelihatannya yang besar-besar yang kesulitan, tetapi media yang kecil yang mungkin biayanya juga cukup efisien mereka bisa bertahan," katanya dilansir dari laman Antara, Kamis (4/7/2024).
Menurut dia, kini muncul berbagai media baru yang lebih tersegmentasi dan berinteraksi langsung dengan audiens mereka.
"Media-media ini mengajak pembaca atau penonton untuk turut berpartisipasi dalam menentukan informasi yang mereka butuhkan," ungkap Nezar.
Menurut dia, di abad ke-21 ini, media telah kehilangan kendali atas audiensnya.
Kini, ditambahkannya, platform digital dengan algoritma mereka yang menentukan siapa yang membaca atau menonton media tersebut, bukan lagi media itu sendiri.
"Dampak dari perubahan ini sangat serius terhadap model bisnis media tradisional. Saat ini terjadi penurunan signifikan dalam konsumsi media tradisional seperti televisi dan radio," ujarnya.
Di sisi lain, Nezar melihat, tren media digital seperti siniar atau podcast mengalami peningkatan pesat.
Baca Juga: Viral Media Luar Negeri Sebut Budi Arie 'Menteri Giveaway', Netizen: Jujur Amat
"Hadirnya platform digital memunculkan fenomena 'homeless media', yaitu media yang tidak memiliki situs web sendiri dan hanya menggunakan platform seperti Instagram untuk menyebarkan berita," jelasnya.
Nezar mengatakan bahwa disrupsi digital ini telah memberikan tantangan besar bagi industri komunikasi.
Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memetakan situasi ini dengan tepat dan merumuskan model bisnis yang baru.
"Generasi muda saat ini tidak lagi membaca koran atau menonton televisi, dan generasi mendatang mungkin tidak akan mengenal media tradisional sama sekali," tegasnya.
Menurut dia, evolusinya terus berlangsung dan ini kenyataan yang harus kita terima sebagai sebuah keniscayaan perubahan akibat teknologi.
Berita Terkait
-
3 Cara Cek Khodam Gratis Terbaru, Mudah Cuma Bermodal Nama
-
Kasus Pusat Data Nasional Akibat Judi Online? Ini Kata Kominfo
-
Cara Cek Khodam Online Berdasarkan Nama, Kocak Hasilnya
-
Kominfo Pastikan Proyek Pusat Data Nasional Tetap Jalan Usai Diserang Hacker
-
Pusat Data Nasional Diretas, Wamenkominfo Klaim Data Warga Masih Aman
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah untuk Lari, Harga di Bawah Rp500 Ribu
-
Cara Download Gambar dari Pinterest dengan Benar
-
Kenapa Tidak Banyak Orang Kidal? Ini Alasannya menurut Penelitian
-
36 Kode Redeem FF 23 November 2025, Diamond Gratis Hingga Karakter Digimon Cocok untuk Bernostalgia
-
23 Kode Redeem FC Mobile 23 November 2025, Kesempatan Raih Gelandang Sniper Xabi Alonso OVR 115
-
58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
-
4 Ponsel Xiaomi Dapat Update HyperOS 3 Bulan Ini: Ada HP Murah POCO dan Redmi
-
5 Smartwatch Murah dengan GPS, Harga di Bawah Rp1 Juta Dapat Banyak Fitur
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 November: Klaim Glorious 111-115 dan Ribuan Gems
-
Update Harga POCO X7 Pro: Makin Murah Usai POCO X8 Pro Siap Rilis, Spek Ciamik