Suara.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria mengklaim kalau data masyarakat masih aman usai adanya serangan siber ransomware di Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.
"Sejauh ini belum ada," kata Nezar saat ditanya apakah ada ancaman kebocoran data di PDN, Rabu (26/6/2024).
Wamenkominfo menjelaskan, PDN Sementara 2 yang kena serangan ransomware sejak Kamis (20/6/2024) itu menyimpan data-data dari 282 kementerian/lembaga maupun Pemerintah Daerah. Sedangkan PDN Sementara 1 terletak di Serpong, yang mana ini tidak kena serangan siber.
Menurut Nezar, ada 44 data layanan pemerintah yang sudah berhasil dipulihkan. Namun dirinya mengakui masih ada 238 layanan yang masih diproses.
"InsyaAllah sebagian besar tidak terlalu terdampak, kami berharap pemulihannya bisa lebih cepat dan melakukan migrasi data," imbuhnya.
Nezar menjelaskan, ransomware adalah jenis serangan yang membuat film dienkripsi alias dikunci. Untuk membuka file, hanya hacker selaku penyerang yang memiliki kuncinya.
Apabila korban ingin membuka data tersebut, maka ia harus membayar biaya tebusan yang diinginkan hacker. Namun Nezar memastikan Pemerintah tidak akan membayar biaya tebusan sebesar 8 juta Dolar AS atau sekitar Rp 131 miliar.
"Kalau kita mau buka, kita harus bayar tebusan. Kami tidak melakukan yang soal opsi bayar tebusan itu. Tapi kami melakukan langkah mitigasi untuk menyelamatkan data-data yang ada," ucap dia.
Nezar mengklaim kalau data pribadi yang riskan sudah disimpan di server terpisah. Sedangkan PDN ini menyimpan sebagian data layanan publik.
Baca Juga: Kaspersky Ungkap Dugaan Serangan Ransomware di Pusat Data Nasional
"Nah kita harapkan ini jadi pembelajaran, lesson learned, memang ini sifatnya sementara tetapi banyak pelajaran yang kita petik di sana," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kaspersky Ungkap Dugaan Serangan Ransomware di Pusat Data Nasional
-
Kronologi Pusat Data Nasional Diretas: Dimulai Sejak 17 Juni, Target Windows Defender
-
6 Hari PDN Diretas, Kominfo Akui Masih Ada 282 Tenant Belum Dipulihkan
-
Minta Tebusan Uang 8 Juta Dolar AS, ORI Minta Peretas Pusat Data Nasional Segera Ditangkap: Ganggu Negara Kita!
-
Peretas Minta Uang Tebusan 8 Juta Dolar AS, Kata Maruf Amin usai PDNS 2 Dibobol Hacker
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan