Suara.com - Perangkat penyimpanan data Bernama Disket rupanya masih dipakai oleh orang-orang di Jepang.
Perangkat jadul itu tentu dikenal oleh orang-orang Indonesia di era tahun 2000an. Kini sudah jarang orang memakai Disket.
Namun demikian belakangan Jepang akhirnya mengucapkan selamat tinggal pada disket.
Menyadur dari BBC Indonesia, sampai bulan lalu, orang-orang masih diminta untuk menyerahkan dokumen kepada pemerintah menggunakan perangkat penyimpanan data ini. Ada lebih dari 1.000 peraturan yang mewajibkan penggunaan disket.
Namun, peraturan tersebut kini telah dihapus, kata Menteri Digital Taro Kono.
Pada 2021, Kono telah "menyatakan perang" terhadap disket. Tiga tahun kemudian, dia akhirnya mengumumkan: “Kita telah memenangkan perang dengan disket!”
Kono telah bertekad menghilangkan penggunaan disket sejak dia ditunjuk sebagai menteri digital. Sebelumnya, dia juga mengatakan akan “menyingkirkan mesin faksimili”.
Jepang pernah dipandang sebagai pusat perkembangan teknologi, namun dalam beberapa tahun terakhir negara ini tertinggal dalam gelombang transformasi digital global karena ada resistensi yang mendalam terhadap perubahan.
Sebagai contoh, kantor-kantor lebih menyukai mesin faksimili ketimbang email. Rencana Kano untuk menyingkirkan mesin faksimili dari kantor-kantor pemerintah akhirnya dibatalkan karena ada penolakan.
Baca Juga: Sempat Dikabarkan Hilang, WNI Asal Kebuman Ditangkap di Jepang Diduga Bawa 1,5 Kg Narkoba
Pengumuman ini menjadi perbincangan hangat di media sosial Jepang. Salah satu pengguna di X menyebut disket sebagai “simbol pemerintahan yang anakronistik”.
"Pemerintah masih menggunakan disket? Itu sudah sangat ketinggalan zaman... Saya rasa lembaga pemerintahan dipenuhi oleh orang-orang tua," demikian bunyi komentar lain di X.
Komentar lainnya lebih bernuansa nostalgia. "Saya penasaran apakah disket akan mulai muncul di situs lelang," tulis seorang pengguna.
Disket dibuat pada tahun 1960-an. Perangkat berbentuk persegi ini tidak lagi populer pada tahun 2000-an karena ada solusi penyimpanan lain yang lebih efisien.
Sebuah disket berukuran sekitar sembilan sentimeter dapat menampung data hingga 1,44MB. Dengan kapasitas itu, butuh lebih dari 22.000 disket untuk mereplikasi sebuah diska lepas yang menyimpan 32GB data.
Sony, produsen disket terakhir, telah menghentikan produksinya pada tahun 2011.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 14 November 2025, Klaim Puluhan Ribu Gems dan Pemain OVR 111
-
6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
-
2 Rekomendasi Smartwatch yang Dukung Pembayaran QRIS: Praktis, Tak Repot Keluarkan HP
-
Di Balik Penjaga Gerbang Digital: Peran AI Detector Dalam Membangun Kepercayaan Daring
-
25 Tahun Teknologi Plasmacluster Sharp dari Laboratorium Osaka ke Rumah Jutaan Keluarga
-
5 Pilihan Smartwatch yang Cocok untuk Wanita Tangan Kecil, Mulai Rp100 Ribuan
-
BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem: Potensi Gelombang Tinggi dan Siklon Tropis
-
Jelang Perilisan, POCO F8 Pro dan Ultra Muncul di Geekbench
-
Restrukturisasi Perusahaan, Pengembang Game Tomb Raider PHK Puluhan Karyawan
-
Susi Pudjiastuti Minta Wamenag Laporkan Gus Elham ke Polisi, Netizen Setuju