Suara.com - Microsoft membuat perubahan kebijakan yang signifikan bagi karyawannya di China dengan melarang penggunaan perangkat Android.
Mulai September nanti, iPhone akan menjadi perangkat wajib untuk keperluan kerja.
Ponsel Android dilarang mengakses sumber daya perusahaan, sebagaimana melansir dari laman Gizmochina, Selasa (9/7/2024).
Memo internal yang diperoleh Bloomberg News menyebutkan masalah keamanan sebagai alasan utama perubahan ini.
Inti masalahnya terletak pada tidak tersedianya Layanan Seluler Google (GMS) di China daratan.
Layanan ini sangat penting untuk aplikasi keamanan Microsoft seperti Microsoft Authenticator dan Identity Pass, yang kini wajib bagi semua karyawan.
Dengan Google Play, toko aplikasi resmi untuk Android, tidak tersedia di China, App Store Apple menjadi satu-satunya platform tempat aplikasi-aplikasi ini dapat diunduh dengan andal.
Untuk memudahkan transisi, Microsoft akan menyediakan iPhone 15 baru kepada setiap karyawan yang saat ini menggunakan ponsel Android.
Perangkat ini akan tersedia untuk diambil di tempat pengumpulan yang ditentukan di seluruh China.
Baca Juga: 10 HP Android Murah Paling Kencang versi AnTuTu Juni 2024
Penting untuk diperhatikan bahwa kebijakan ini hanya memengaruhi telepon kantor karena karyawan tetap dapat menggunakan perangkat Android pribadinya.
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap keamanan siber menyusul serangan siber besar yang diyakini terkait dengan Rusia, yang berdampak pada beberapa lembaga pemerintah AS awal tahun ini.
Sebagai tanggapan, Microsoft meluncurkan Secure Future Initiative, sebuah program komprehensif yang bertujuan untuk memperkuat protokol keamanannya.
Pergeseran kebijakan ini kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran mengingat ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung antara AS dan China.
Baru-baru ini, entitas pemerintah China telah mendesak karyawannya untuk menghindari penggunaan perangkat asing di tempat kerja karena masalah keamanan serupa.
Selain itu, AS telah menerapkan beberapa sanksi ketat terhadap perusahaan China yang beroperasi di wilayah negaranya.
Berita Terkait
-
Cara Mengirim File dengan ShareMe di HP Xiaomi, Transfer Mudah Secara Offline
-
Apa Itu Quick Share? Simak Kelebihan Bagi HP Android
-
Cara Instal Aplikasi Android di Laptop Windows 11, Mari Disimak!
-
Cara Menyembunyikan Aplikasi di Android 15
-
Kapasitas Baterai iPhone 16 Pro Max Bakal Di-upgrade 10 Persen, Makin Tahan Lama
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange