Suara.com - Perusahaan konsultan dan riset, Bain & Co, baru-baru ini mengungkap potensi pasar Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) pada beberapa tahun mendatang. Pasar AI, produksi chip, hingga pusat data diyakini bakal semakin berkembang di masa depan.
Menurut Bain & Company (Bain & Co), pasar global untuk produk terkait AI akan mencapai 990 miliar dolar AS atau Rp 15.020 triliun (kurs Rp 15.172).
Pertumbuhan sistem AI yang lebih besar membuat pusat data (Data Center) juga akan berkembang pesat. Global Technology Report dari Bain & Co mengungkap bahwa pasar AI dapat mencapai triliunan dolar AS di masa depan.
Tiga area peluang mencakup pusat data lebih besar, inisiatif AI perusahaan dan negara, serta efisiensi dan kemampuan perangkat lunak. Bain & Co menyebutkan, beban kerja AI dapat tumbuh 25 hingga 25 persen per tahun hingga 2027.
Seiring dengan peningkatan skala AI, kebutuhan akan daya komputasi akan memperluas skala pusat data besar secara radikal selama lima hingga 10 tahun ke depan.
"AI akan memacu pertumbuhan pusat data, dari 50–200 megawatt saat ini menjadi lebih dari satu gigawatt. Itu berarti bahwa jika pusat data besar menghabiskan biaya antara $1 miliar dan $4 miliar saat ini, biayanya bisa mencapai $1 miliar. Itu akan berkisar antara $10 miliar dan $25 miliar dalam lima tahun mendatang," tulis Bain & Co.
Mengutip NDTV, perubahan bakal mempunyai implikasi besar pada ekosistem yang mendukung pusat data termasuk rekayasa infrastruktur, produksi daya, dan pendinginan.
Model bahasa kecil, mirip dengan model bahasa besar yang mengarah pada penciptaan chatbot ChatGPT OpenAI, tetapi ringan dan efisien, dapat disukai oleh perusahaan dan negara di tengah kekhawatiran seputar biaya dan privasi data.
Pemerintah termasuk Kanada, Prancis, India, Jepang, dan Uni Emirat Arab sejuah ini sudah menghabiskan miliaran dolar AS (puluhan triliun rupiah) untuk mensubsidi AI yang berdaulat dan mandiri.
Baca Juga: Apa Kabar Pusat Data Nasional? Pasca Serangan Siber
Bain juga mengungkap bahwa lonjakan permintaan yang didorong oleh AI untuk unit pemrosesan grafis (GPU) dapat meningkatkan total permintaan untuk komponen hulu tertentu hingga 30 persen atau lebih pada tahun 2026.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
10 Prompt AI untuk Edit Foto Keluarga Jadi Lebih Keren
-
40 Kode Redeem FF Hari Ini 11 September 2025: Klaim SG2 Ungu dan Hadiah Eksklusif!
-
7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 11 September 2025, Bonus Pemain dan Gems Gratis!
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!
-
POCO C85 Resmi Rilis di Indonesia: Baterai 6000 mAh, Layar 120Hz, Harga Mulai Rp1,5 Jutaan
-
Update Harga iPhone setelah Apple Mengumumkan iPhone 17, Ada yang Turun?
-
Itel A100, HP Rp1 Jutaan Bodi Tangguh Standar Militer
-
4 HP Gaming 1 Jutaan Terbaik September 2025: Anti Ngelag, Cocok untuk Hadiah
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!