Baju besi tersebut sekarang menjadi bagian dari koleksi di Museum Agung Mesir di Kairo. Terdiri dari pakaian mirip tunik yang menutupi batang tubuh dengan ribuan potongan kecil kulit mentah, yang ditumpangkan membentuk pola mirip sisik ikan.
Lukisan makam menunjukkan Raja Tut mengenakan baju besi tersebut saat berburu dan mengendarai kereta ke medan perang. Namun, ini mungkin merupakan gambaran simbolis; peneliti berpendapat Tut tidak pernah bertempur.
Baju besi "sisik ikan" dari Tiongkok (berusia 2.500 tahun)
Tunik baju besi ini dibuat dari ribuan potongan kulit kecil di Tiongkok sekitar 2.500 tahun yang lalu.
Pakaian tersebut ditemukan di sebuah kuburan di pemakaman Yanghai di tepi Gurun Taklamakan, dan penelitian menunjukkan bahwa pakaian tersebut ringan, "satu ukuran untuk semua" untuk melengkapi pasukan besar.
Bahan organik seperti kulit tidak biasa bertahan begitu lama tanpa membusuk, dan para peneliti berpendapat lingkungan gurun yang sangat kering membantu melestarikannya.
Patrick Wertmann, seorang arkeolog di Universitas Zürich, mengatakan kepada Live Science melalui email bahwa desain potongan kulit yang tumpang tindih mungkin terinspirasi oleh sisik ikan.
Dia mengatakan dia sedang membangun rekonstruksi baju zirah kuno untuk menguji fungsionalitasnya dan aspek teknologi lainnya.
"Lorica squamata" dari Serbia (berusia 1.700 tahun)
Baca Juga: Seabad Lebih Mengabdi, Transformasi BRI dari Bank Pra-kemerdekaan Hingga Bank Rakyat
Baju besi bergaya skala ikan mungkin memungkinkan mobilitas lebih besar, dan digunakan selama beberapa abad. Contoh selanjutnya termasuk "lorica squamata" Romawi - bahasa Latin untuk "pelindung skala" - yang ditemukan di situs arkeologi Timacum Minus di Serbia timur.
Timacum Minus adalah benteng Romawi hingga abad keempat, ketika benteng tersebut tampaknya telah dijarah dan dibakar oleh invasi bangsa Goth.
Tentara Romawi sekarang terkenal karena pakaian artikulasi lorica segmentata mereka, tetapi berbagai jenis baju besi digunakan di berbagai tempat sepanjang sejarah.
Para peneliti berpendapat lorica squamata mungkin menandakan senioritas dalam tentara Romawi, dan lukisan serta patung kontemporer menunjukkan kaisar Romawi mengenakan baju besi tersebut.
Baju besi Yoroi dari Jepang (berusia 700 tahun)
Samurai adalah anggota kasta prajurit aristokrat di Jepang. Mereka bertugas di istana Kekaisaran dan bangsawan dari abad ke-12 hingga dihapuskan pada abad ke-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
6 Smartwatch dengan GPS Paling Murah untuk Pencinta Aktivitas Outdoor
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
-
POCO M8 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Murah Anyar dengan Baterai Jumbo
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
POCO X8 Pro Siap Masuk ke Indonesia: Usung Chipset Kencang, Skor AnTuTu Tinggi
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile