Suara.com - Laporan terbaru dari Kaspersky Incident Response mengungkapkan hasil analisis mendalam mengenai serangan siber yang terjadi pada tahun 2024, dengan fokus pada tren dan pola yang muncul di berbagai sektor industri dan wilayah geografis.
Laporan ini berisi informasi yang dihimpun dari organisasi yang memerlukan bantuan terkait insiden keamanan siber yang terjadi pada mereka.
Melalui laporan ini, Kaspersky bertujuan memberikan wawasan yang dapat digunakan oleh organisasi untuk memperkuat sistem keamanan mereka dan mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi ancaman di masa mendatang.
Laporan tersebut berfungsi sebagai panduan yang berguna dalam meningkatkan ketahanan organisasi terhadap ancaman dunia maya yang semakin canggih.
Salah satu temuan utama yang diungkapkan dalam laporan ini adalah durasi rata-rata serangan siber jangka panjang yang melampaui satu bulan.
Berdasarkan data yang diperoleh, serangan siber jangka panjang pada tahun 2024 memiliki durasi rata-rata mencapai 253 hari, yang merupakan angka yang mengejutkan mengingat panjangnya waktu yang diperlukan oleh penyerang untuk menyelesaikan aksi mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa serangan siber tidak lagi hanya bersifat jangka pendek dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan lebih tahan lama pada organisasi yang menjadi korban.
Dalam menghadapi serangan seperti ini, respon insiden rata-rata yang dilakukan oleh tim keamanan organisasi adalah sekitar 50 jam, yang juga menunjukkan tantangan besar dalam upaya mitigasi dampak dari serangan tersebut.
Dampak utama dari serangan siber jangka panjang ini adalah enkripsi dan kebocoran data yang bisa menimbulkan risiko yang sangat besar bagi organisasi.
Baca Juga: Suara.com Sempat Kena Serangan DDoS, Apa Itu dan Bagaimana Mengatasinya
Enkripsi data yang dilakukan oleh penyerang dapat membuat data penting dan sensitif sulit diakses atau digunakan oleh organisasi, sementara kebocoran data dapat mengakibatkan hilangnya informasi yang sangat bernilai dan merusak reputasi organisasi tersebut.
Hal ini menggarisbawahi pentingnya perlindungan data dan sistem yang sangat terjaga, serta perlunya strategi yang lebih proaktif dalam menghadapi ancaman siber.
Selain itu, serangan siber jangka panjang ini sering kali dimulai dengan eksploitasi celah atau kerentanannya pada aplikasi yang dapat diakses secara publik, serta pemanfaatan hubungan yang sudah terjalin antara pihak yang diserang dengan pihak lain yang dipercaya.
Penyerang juga sering kali memanfaatkan akun yang sah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melancarkan serangan.
Faktor-faktor inilah yang menjadi titik awal bagi sebagian besar insiden yang berhasil diselidiki oleh Kaspersky.
Konstantin Sapronov, Kepala Tim Tanggap Darurat Global di Kaspersky, menekankan bahwa pemahaman yang mendalam tentang perkembangan ancaman siber yang terus berubah sangatlah penting bagi setiap organisasi untuk menjaga keamanan aset dan proses mereka.
Berita Terkait
-
Modus Kejahatan Siber di 2025: AI hingga Rantai Pasokan Jadi Target Empuk
-
Komdigi Investigasi Dugaan Kebocoran Data Pegawai di Pusat Data dan Sarana Informatika
-
Survei: 80 Persen Eksekutif Hadapi Tekanan Antara Menekan Biaya dan Meningkatkan Keamanan Siber
-
Modus Baru Penipuan Online: Berkedok Hadiah Imlek 2025, Waspada!
-
Perayaan Imlek 2025, Awas Web Palsu Beredar!
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
Terkini
-
Smartwatch Huawei Band 10 vs Xiaomi Band 10, Pilih Mana? Ini Perbandingannya
-
Tiga Tahun ChatGPT: Mengubah Cara Orang Mencari Informasi di Internet
-
Pakar Ungkap Pasar Gadget 2026 Bakal Meledak, Tapi Ada Syarat Penting
-
27 Kode Redeem FC Mobile Aktif 26 November, Bonus Gratis & Update Pemain Madrid di Glorious Eras
-
5 HP Tahan Air dan Debu Paling Murah dengan Sertifikat IP68, Spek Mumpuni Buat Kerja
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 26 November 2025, Dapatkan Item Digimon Gratis
-
Peneliti Berhasil Ciptakan Madu Rasa Cokelat, Tanpa Perlu Tambahan Gula, lho!
-
Power Bank All-in-One Huawei Rilis: Baterai 12.000 mAh dengan Fast Charging 66 W
-
Buat Presentasi Lebih "Hidup", Begini Cara Mudah Memasukkan Video ke PowerPoint
-
Serial TV Assassin's Creed Dalam Pengembangan, Kapan Tayang di Netflix?