AI untuk ketahanan pangan
Teknologi AI untuk ketahanan pangan ini diciptakan oleh Ester Rosdiana Sinaga, seorang peneliti dan Mahasiswa Studi Magister Hortikultura dan Agronomi di UC Davis, Amerika Serikat.
Penelitiannya kini mencakup analisis tanaman yang ditanam oleh diaspora Indonesia di AS, riset yang ia yakini bisa menjadi dasar untuk mengidentifikasi varietas tahan iklim ekstrem dan mendukung diversifikasi pangan di Indonesia.
Lebih dari itu, risetnya juga mencakup aspek sosial seperti peran perempuan dalam pertanian dan kesehatan keluarga.
"Di sini, meskipun kedua pasangan bekerja dan memiliki pendidikan yang setara, perempuan tetap yang paling memahami soal pangan dan tanaman obat. Ternyata pola ini terbawa dari Indonesia, dan itu menarik untuk dikaji," ujarnya.
Tanpa latar belakang IT, Ester belajar coding untuk mendukung analisis genetika dan genomik tanaman. Dalam prosesnya, AI ia gunakan sebagai co-pilot untuk troubleshooting error, mempercepat proses analisis, dan membantu membuat visualisasi data.
Dalam kesehariannya pun ia juga memanfaatkan AI untuk menyusun materi presentasi dan menghemat waktu.
“AI bukan untuk menggantikan peneliti, tapi mendampingi. Saya tetap pakai pemikiran sendiri, tapi AI bisa bantu saya mencari sudut pandang baru atau mengecek hal-hal teknis yang sering luput,” papar Ester.
Dirinya melihat potensi besar AI untuk pertanian Indonesia, mulai dari sensor tanah dan drone monitoring, prediksi cuaca, hingga diagnosis penyakit tanaman lewat aplikasi.
Baca Juga: Bisnis Kuliner Tumbuh Positif hingga 21%: Begini Kunci Sukses Toko Roti Romi Makin Berkembang
Menurutnya, AI bisa membantu petani menghemat waktu, biaya, dan sumber daya yang selama ini terbuang karena kesalahan diagnosis atau pola tanam tradisional yang sudah tak relevan.
“Kalau di sini (Amerika Serikat), petani bisa foto tanaman dan langsung tahu penyakit dan solusinya dari aplikasi. Bayangkan kalau itu ada di Indonesia, betapa banyak pupuk dan pestisida yang bisa dihemat, dan petani mendapatkan kepastian panen yang lebih baik,” katanya.
Ia berharap hasil risetnya bisa dibawa pulang ke Indonesia dan diadaptasi oleh petani lokal, sembari mendorong lebih banyak generasi muda dan perempuan untuk terlibat di sektor pertanian. Ester percaya, pertanian masa depan butuh kombinasi antara ilmu, teknologi, dan partisipasi sosial.
“AI akan lebih inklusif kalau kita buat sistem yang mudah digunakan, bahkan oleh petani yang tak terbiasa dengan teknologi. Itu PR kita bersama,” jelas Ester.
Berita Terkait
-
Bisnis Kuliner Tumbuh Positif hingga 21%: Begini Kunci Sukses Toko Roti Romi Makin Berkembang
-
Indosat Jadi Operator Ketiga di Dunia Terapkan Teknologi AI Canggih
-
Perkuat Pasar Elektronik, TCL Integrasikan Deretan Perlengkapan Elektronik dengan Teknologi AI
-
Dear Parents, Ketahui 5 Risiko Tersembunyi Penggunaan Aplikasi AI pada Anak
-
Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8